​Pemkab dan Bojonegoro Institute Coba Tekan Praktek Korupsi dengan Open Data

​Pemkab dan Bojonegoro Institute Coba Tekan Praktek Korupsi dengan Open Data

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bojonegoro Institute (BI) menggelar Bimbingan Teknik (Bimtek) pengelolaan aplikasi Bojonegoro Open System (BOS), Kamis, (23/3).

Acara itu diselenggarakan sebagai bentuk kerjasama antara Pemkab dan BI agar admin dari organisasi perangkat daerah (OPD) yang sudah dilatih cara mengoperasikan aplikasi BOS, segera mengunggah data dan dokumen pengadaan barang dan jasa di lingkungan instansinya masing-masing ke aplikasi.

Menurut asisten 1 Setda Bojonegoro, Djoko Lukito, kemajuan dibidang teknologi informasi saat ini mengharuskan semua masyarakat untuk siap dengan keterbukaan. Karena dengan keterbukaan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat.

"Jika masyarakat sudah percaya pada pemerintah, tentu pembangunan yang partisipatif akan cepat tercapai," katanya saat sambutan di hadapan sekitar 100 orang peserta yang berasal dari berbagai instansi dan kecamatan dilingkungan Pemkab Bojonegoro.

Joko Lukito juga menyampaikan, dengan kebijakan keterbukaan pengadaan barang dan jasa ini akan bermanfaat bagi Pemerintah Daerah. Di antaranya jika kontraktor -kontraktor yang nakal, yang membangun asal-asalan, maka masyarakat dengan mudah akan ikut melakukan pengawasan dan melaporkan.

"Misalnya ada kontraktor yang melaporkan bahwa pekerjaannya sudah selesai, padahal belum, maka masyarakat sekitar proyek pasti akan melaporkan," terangnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO