​PT UTSG Serahkan 5 Alat Terapi ke Paguyuban Stroke "Obah Sitik Joss"

​PT UTSG Serahkan 5 Alat Terapi ke Paguyuban Stroke "Obah Sitik Joss" PT United Tractors Semen Gresik (UTSG) berupaya terus meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, khususnya bagi penyandang penyakit stroke yang berada di Desa Magersari, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban.

TUBAN, BANGSAONLINE.com – PT United Tractors Semen Gresik (UTSG) berupaya terus meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, khususnya bagi penyandang penyakit stroke yang berada di Desa Magersari, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban.

Kepedulian anak perusahaan PT Semen Gresik, Kerja Sama Operasional (KSO) Semen Indonesia ini dilakukan dengan memberikan beberapa alat terapi yang disalurkan ke paguyuban Stroke "Obah Sitik JOSS" yang berpusat di Puskesmas Pembantu Magersari, Kecamatan setempat, Selasa (20/3).

Manajer ESRGA dan Legal Wiwid Dwi Widyatmoko berharap tambahan alat tersebut dapat bermanfaat bagi para penderita stroke. "Kami bersyukur hari ini bisa berbagi lima alat infrared lamp untuk paguyuban Stroke," terang Wiwid.

Wiwid mengaku tersentuh melihat fasilitas yang digunakan selama ini, di mana alat terapi milik Sulis Widodo yang tak lain merupakan pencetus paguyuban stroke tersebut, hanya ala kadarnya. Karena itu, tambahan alat serupa diharapkannya dapat mempercepat proses terapi setiap harinya.

"Penyakit stroke sekarang bukan hanya menyerang orang Lansia, tapi juga orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola pikir, pola makan, dan jangan banyak tingkah. Yang penting jaga pola hidup sehat, karena stroke dapat mengancam setiap saat," terangnya sambil tertawa.

Sementara itu, Fisioterapis Puskesmas Plumpang Sulistiyo Widodo berterimakasih atas dukungan dan perhatian dari perusahaan tambang BUMN di Kabupaten Tuban. Sebagai salah satu pendiri paguyuban Stroke, dia hanya mendoakan supaya kegiatan UTSG lancar dan barokah.

Dirinya juga bersyukur masyarakat sekitar sangat merespon adanya peguyuban stroke bentukannya. Bahkan penderita meminta hari khusus yang dikenal Sabtu Bersama Penderita Stroke (Satu Berkas). Program ini tidak hanya untuk pasien, tapi keluarganya juga dapat mengetahui kegiatan pencegahan stroke.

"Ya seperti ini keadaan para penderita Stroke, tapi mereka memiliki semangat untuk sembuh, karena stroke dapat disembuhkan. Semua fasilitas terapi disini tidak dipungut biaya alias gratis," ucap Sulis.

"Hal ini karena pasien sebelumnya sudah habis berobat di mana-mana. Berkat ketelatenan dan doa semua pihak, banyak pasien yang cocok terapi bersama paguyuban stroke. Kasihan kalau sudah habis tapi masih ditarik. Banyak suka maupun dukanya selama menangani pasien stroke ini. Ada yang hendak bunuh diri, lepas baju di jalan, bahkan ada yang tidur di gubuk pulangnya jam 3 pagi, namun setelah beberapa kali mengikuti terapi, malah tambah bersemangat kembali,” pungkasnya. (gun/ian) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO