​Masuk Siaga Merah, Sejumlah Petani di Bojonegoro Lakukan Panen Paksa

​Masuk Siaga Merah, Sejumlah Petani di Bojonegoro Lakukan Panen Paksa Sejumlah petani melakukan panen paksa akibat banjir yang terus meluas.

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Banjir luapan air Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur terus meluas. Sebanyak 11 kecamatan terdata sudah tergenangi air, salah satunya di Kecamatan Kanor, air sudah menggenangi persawahan.

Sebagian desa di Kecamatan Kanor sedang menanam padi yang kondisinya kini hampir panen, salah satunya di Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor. Namun karena cepatnya air menggenangi persawahan warga sehingga para petani langsung melakukan panen paksa.

"Mestinya masih 20 hari lagi baru bisa diapnen, tapi karena air cepat naik maka langsung kita lakukan panen paksa. Ini masih berumur 70 harian, baru kuning pucuk buah padinya," kata Sarno salah satu petani, Jumat (23/2).

Dia memaklumi padinya tergenang air Sungai Bengawan Solo. Sebab, lahan dia berada di bibir Bengawan Solo atau di dalam tanggul besar. Selain padi miliknya sekitar 300 hektar padi milik petani lainnya juga dipanen paksa.

"Air cepat sekali naiknya. Daripada nanti rugi mending kita panen meski belum waktunya," ucapnya.

Sementara itu sejumlah desa lain, seperti Temu dan Prigi para petani baru saja usai melakukan tanam padi. Padi mereka dipastikan tenggelam karena air dipersawahan terus naik.

Bupati Bojonegoro, Suyoto menambahkan, kondisi air Sungai Bengawan Solo di wilayah sudah masuk siaga merah dengan ketinggian 15.02 peilschall pada pukul 17.00 WIB. Beruntung sungai Bengawan Solo di Karangnongko turun. Sehingga dengan lambat kondisi air di Bojonegoro juga akan turun. (nur/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO