​Kembang Tujuh Rupa untuk Dosen yang Diduga Terlibat Asusila

​Kembang Tujuh Rupa untuk Dosen yang Diduga Terlibat Asusila Demo mahasiswa di kampus STIT Raden Wijaya, Kota Mojokerto. foto: soffan/bangsaonline.com

MOJOKERTO,BANGSAONLINE.com – Dinilai lamban menangani kasus dugaan perbuatan asusila yang dilakukan salah satu oknum dosen, puluhan mahasiswa menggelar aksi demo di halaman Kampus STIT Raden Wijaya, Kota Mojokerto, Rabu (7/2). Mereka menuntut kepada pihak yayasan dan rektorat untuk segera mencopot dosen berinisial NH yang dinilai sudah mencemarkan nama baik kampus.

Dengan membentangkan spanduk bertuliskan tuntutan, mahasiswa juga berorasi dan menaburkan bunga tujuh rupa sebagai bentuk keprihatinan mengenai moral oknum tenaga pengajar di kampus mereka.

”Kasus ini kan sudah hampir empat bulan berlalu. Tapi kenapa tidak ada penyelesaian oleh pihak pengelola. Kami malu kampus dikotori oleh tindakan seperti itu,” ungkap Ulbi Hamsah, koordinator aksi.

Sementara itu, pihak rektorat yang diwakili Akhmad Fatih menyampaikan jika pihaknya sudah melakukan tindakan dan mengeluarkan surat pemberhentian kepada oknum dosen berinisial NH. ”Intinya sudah ada kejelasan. Mengenai surat tersebut ini mau saya ambil,” jelasnya.

Namun sampai dengan aksi tersebut selesai digelar, perwakilan dari pihak kampus tidak bisa menunjukan surat pemberhentian NH tersebut. Untuk itu, mahasiswa mengancam akan melakukan aksi serupa dan mengerahkan massa yang lebih besar.

Seperti diinformasikan, NH sendiri diketahui pernah menjabat kepala sekolah di salah satu SMP Negeri di wilayah Kecamatan Puri. Akibat terlibat kasus dugaan perselingkuhan, NH akhirnya diberhentikan dari jabatannya dan resmi dipecat. (sof/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO