SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur Suharti mendesak Polda Jatim mengusut tuntas adanya garam impor yang masuk ke Jatim melalui pelabuhan Tanjung Perak. "Harus diusut tuntas adanya garam impor ini. Ada kejanggalan dalam masuknya garam itu di Jatim," ungkap Suharti, Senin (5/2).
Politikus asal PDI Perjuangan ini mengatakan dalam sidak di pergudangan di daerah Manyar, Gresik ditemukan beberapa kejanggalan di antaranya garam impor asal Australia dan India. Di gudang tersebut ditemukan juga ada garam konsumsi milik petani garam Madura dan garam yang halus dengan bungkus PT Garamindo.
BACA JUGA:
- Ketua KNPI Sampang Duduki Kursi DPRD Jatim
- Di Sidang Paripurna Raperda RUED, Pj Gubernur Jatim Sebut Potensi EBT Capai 188.410 MW
- Sampaikan LKPJ 2023, Adhy Karyono: Kinerja Pemprov Jatim Naik 0,07 Persen Mencapai 97,77
- Pj Gubernur Jatim Beberkan Potensi Energi saat Sampaikan Nota Penjelasan Usulan Raperda RUED
"Kami duga ini garam hasil oplosan. Karena itu, perlu adanya pengusutan garam impor secara tuntas agar tak mengganggu perekonomian petani garam di Jatim," tegas anggota Fraksi PDI Perjuangan tersebut.
Datangnya garam impor di Tanjung Perak juga mendapat tentangan dari para petani garam Madura. Pemprov Jatim pun berjanji mengawasi ketat garam impor dan melakukan komunikasi dengan kemendag.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Keuangan Sekdaprov Jatim R. Fattah Jasin mengatakan, pemprov sebetulnya sudah punya peraturan gubernur (pergub) mengenai pengawasan barang impor. Hanya saja diakuinya, tidak mungkin melakukan pengawasan setiap hari.
"Butuh bantuan masyarakat. Menurut disperindag dalam laporan perizinannya (perusahaan impor) adalah untuk industri pengasinan ikan. Sejauh mana nanti kami akan tanyakan kepada kementerian perdagangan yang mengeluarkan angka pengenal impor," ujar pejabat kelahiran Sumenep itu.