​Pilgub Jatim, Black Campaign Atas Ipong Justru Menguntungkan

​Pilgub Jatim, Black Campaign Atas Ipong Justru Menguntungkan Pengamat Politik Unijoyo Surokim Abdussalam.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menguatnya posisi Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni sebagai pendamping Khofifah Indar Parawansa dalam , menuai black campaign atau kampanye hitam terhadap cucu tokoh NU Ponorogo itu.

Menurut pengamat dari Universitas Trunojoyo (Unijoyo) Bangkalan, Surokim Abdussalam kampaye hitam yang menyerang Ipong justru banyak menguntungkannya. Dekan Sospol Unijoyo ini mengungkapkan jika melihat latar budaya pemilih Jawa, semakin dikuyo-kuyo kandidat biasanya akan memperoleh efek mellow yang baik dimata pemilih Jawa.

"‎Politik kita ini kan hight context culture. Jadi sebenarnya semakin dikuyo-kuyo akan semakin meningkatkan empati dan simpati pemilih. Dalam berbagai momentum politik justru politisi yang berada disituasi itu akan banyak diuntungkan. Dengan melihat latar budaya pemilik Jawa, biasanya politisi bisa memanfaatkan momentum itu justru akan meningkat popularitasnya," urai Surokim, Minggu (19/11).

Dirinya. Menambahkan, kalau kandidat itu media darling, dipastikan akan cepat naiknya. Karena itu Ipong harus bisa memanfaatkan momentum itu untuk mengerakkan popularitasnya sehingga dia harus terlihat tangguh dan fight sehingga memiliki reposisi branding sebagai calon pemimpin Jatim yang tangguh dan tidak mudah menyerah.

"A‎papun efek politiknya, jika bisa dikelola dengan baik maka akan bisa menjadi media komunikasi politik," imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan Konsultan Politik Bangun Indonesia (BI), Agus Mahfudz Fauzi. Menurutnya, antara Ipong dan Emil Dardak (Bupati Trenggalek) keduanya memiliki kelebihan. Di mana kalau Ipong sebagai santri, yang juga kuat di Matraman, dan yang tak kalah penting modal yang dimiliki cukup besar, karena yang bersangkutan adalah pengusaha yang sukses.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO