​Pilgub Jatim Dikondisikan Hanya Dua Paslon

​Pilgub Jatim Dikondisikan Hanya Dua Paslon

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Rencana partai poros tengah memunculkan pasangan calon alternatif di 2018, nampaknya menemui jalan terjal. Pasalnya, ada upaya dari pihak-pihak tertentu yang menginginkan kontestasi hanya diikuti dua pasangan calon.

Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad, membenarkan bahwa upaya partai poros tengah ikut meramaikan mendatang menemui kendala. Terlebih setelah poros Jatim Emas mulai memunculkan nama kandidat Cagub yang akan diusung di yaitu Emil Elestianto Dardak Bupati Trenggalek.

"Setelah Emil bertemu dengan Ketum DPP PAN, Zulkifli Hasan. Kemarin ganti Khofifah yang menemui Zulkifli dengan harapan PAN ikut gerbong koalisi partai pengusung dirinya, sehingga poros tengah tak mungkin bisa mengusung calon karena tak memenuhi syarat KPU," ujar politisi asal Pasuruan saat dikonfirmasi Jumat (10/11).

Terpisah, pengamat politik dari Universitas Brawijaya Malang, Faza Dora Nailufar menilai langkah Khofifah mendekati Zulkifli Hasan itu bagian dari strategi supaya bisa mendapatkan dukungan dari pemilih di luar NU. Terlebih walaupun suara PAN di Jatim tak begitu besar namun tergolong solid seperti PKS.

"Kalau hanya diikuti dua pasangan calon yaitu Gus Ipul-Anas dan Khofifah, asalkan figur Cawagub Khofifah kuat, jelas akan menguntungkan Khofifah. Sebab jika sampai tiga pasangan calon, Khofifah cenderung dirugikan," jelas perempuan berjilbab ini.

Senada, pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura, Surkim Abdussalam mengatakan jika ‎PAN berkepentingan untuk meraih quote tile effect pada pemilu tahun 2019, maka keputusan masuk dalam barisan partai koalisi pendukung KIP kemungkinan yang didapatkan untuk kepentingan partai khususnya Pileg dan Pilpres relatif sedikit atau kurang menguntungkan.

Sebaliknya, kata Surokim PAN berani mengusung poros sendiri, maka bargainingnya akan meningkat bahkan bisa jadi partai berlambang Matahari Terbit itu juga akan mendapat jatah cawagub. "Kemungkinan itu lebih besar jika PAN berani membentuk poros baru bersama Gerindra dan PKS," beber Dekan FISIP UTM ini.

Diakui Surokim, kalau hanya diikuti dua kontestan yaitu Gus Ipul dan Khofifah, maka Khofifah jelas lebih diuntungkan dengan isu perubahan dan harapan baru. Namun sejauh ini kelemahan Wagub Jatim sudah bisa ditutupi oleh Abdullah Azwar Anas sebagai Cawagub yang dikenal kreatif sebagai kepala daerah berprestasi.

"Tapi kalau tiga pasangan calon yang maju di Pilgub, maka semua pasangan calon punya potensi tergerus suaranya. Peta dukungan akan semakin mencair dan angka swing vote serta undecided voters semakin tinggi. Kuncinya, tinggal bagaimana para calon bisa mengamankan modal suara dan ekspan merebut suara liar itu," ungkap Surokim.

Ia menilai semakin banyak pasangan calon yang muncul, maka kontestasi akan semakin baik karena akan mendorong munculnya pemilih-pemilih rasional dan mengurangi angka suara tradisional sehingga pemilu lokal akan semakin meningkat kualitasnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO