​4444 Bu Nyai se-Jatim Dukung Gus Ipul Maju Pilgub

​4444 Bu Nyai se-Jatim Dukung Gus Ipul Maju Pilgub Sembilan Bu Nyai yang membacakan ikrar dukungan mewakili 4.444 Bu Nyai yang hadir. Foto: YUDI/BANGSAONLINE

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Bertempat di sebuah pesantren yang sarat akan nilai sejarah lahirnya NU (Nahdlatul Ulama), sebanyak 4.444 Bu Nyai menyatakan ikrar dukungannya kepada calon gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Sabtu (7/10) sore. Mereka terdiri dari pengasuh ponpes, mubalighah, tokoh penggerak dan aktivis perempuan NU se-Jatim, berkumpul menjadi satu di Ponpes KH Syaichona Cholil Bangkalan-Madura.

Gus Ipul dan istri Hj Fatma Saifullah Yusuf, Ketua DPW PKB Jatim sekaligus Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar (Gus Halim), KH Anwar Iskandar (Gus War), Bu Nyai Hj Makiyah As'ad (Asembagus Situbondo) dan Bu Nyai Hj Mudrikah (Malang) juga terlihat hadir dalam rangka Halaqoh 4444 Bu Nyai dan Mubalighah memperingati Tahun Baru Islam 1439 H.

Pengasuh Ponpes KH Syaichona Cholil Bangkalan Hj Muthmainnah Asschal, sebagai shohibul bait meminta ribuan Bu Nyai yang hadir dan berpakaian putih-putih itu mendoakan Gus Ipul agar selalu diberikan kesehatan dan menjadi Gubernur Jatim 2019-2024.

"Sehingga kita semua mendapatkan pemimpin Jatim yang bisa membawa amanah ke depan dengan baik. Semoga Gus Ipul selalu diberikan kesehatan. Amin," katanya.

Ada sembilan Bu Nyai yang membacakan ikrar dukungan mewakili 4.444 Bu Nyai yang hadir. Mereka adalah Bu Nyai Hj Juwariyah Fawaid (PP Salafiyah Syafii Sukorejo), Bu Nyai Hj Nadlifatul Qudsiyah (Bangkalan), Bu Nyai Hj Maftuchah Mustiko Wati (Jombang), Bu Nyai Idhom Umi Athiyah (PP Zainul Hasan Genggong Probolinggo), Bu Nyai Rosidah Yusuf Muhammad (PP Darussholah Jember).

Kemudian, Bu Nyai Amina Thohir (Al Muzdhalifah Sidoarjo), Bu Nyai Nihayatus Saadah (PP Annuqaiyah Guluk-guluk Sumenep), Bu Nyai Hj Nur Izzah (PP Roudlotul Ulum Pasuruan) dan Bu Nyai Hj Qonita As'ad Umar (PP Darul Ulum Peterongan Jombang).

Berikut ikrar dukungan yang dibacakan sembilan orang Bu Nyai itu:

1. Kami para lbu Nyai Pengasuh Pondok Pesantren, Mubalighah, Tokoh Penggerak dan Aktivis Perempuan NU merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) yang selalu menjadikan kiai maupun pengasuh pondok pesantren sebagai rujukan utama daram proses pengambiian keputusan organisasi maupun politik.

2. Belajar dari pengalaman Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilkada) sebelumnya, NU sebagai Jamaah maupun Jam'iyah harus tetap menjaga kebersamaan dan kekompakan demi kemaslahatan ummat. Kekompakan ini harus terwujud pada setiap gerak langkah dalam pengambilan keputusan politik yang mempenimbangkan aspirasi para Jumhur ulama (sebagian besar Kiai) dan pengasuh pondok pesantren.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO