‎Pasangan ZA-FU Siap jadi Calon Alternatif di Pilgub 2018

‎Pasangan ZA-FU Siap jadi Calon Alternatif di Pilgub 2018 Politisi Golkar, Zainuddin Amali dan politisi Demokrat?, Fandi Utomo menyatakan siap menjadi calon alternatif dalam Pilgub Jatim. foto: DIDI ROSADI/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Konstelasi politik Jawa Timur makin menghangat jelang makin dekatnya pelaksanaan Pemilihan Gubernur Jatim. Terbaru, muncul wacana pasangan alternatif di luar Gus Ipul dan Khofifah yang sejak awal mewarnai bursa kandidat Pilgub Jatim.

Adalah pasangan Zainuddin Amali (Golkar) dan Fandi Utomo (Demokrat) yang digadang bisa menjadi pasangan alternatif untuk Cagub dan Cawagub Jatim. Pasalnya, keduanya sama-sama politikus dan memiliki massa yang cukup besar, sehingga mengantarkan keduanya menjadi anggota DPR RI Komisi II.

Alasan keduanya menjadi figur alternatif cukup unik, karena sebagai wakil rakyat asal Jatim keduanya mengetahui bagaimana kinerja Gubernur Jatim, Soekarwo dalam menata pembangunan di masyarakat. Tak heran jika kemudian Jatim selalu menjadi jujukan pejabat RI dalam berbagai permasalahan. Termasuk diraihnya sejumlah penghargaan dari pemerintah RI terkait pembangunan di masyarakat.

"Kami sangat eman jika nanti pasangan gubernur dan wagub tidak mampu melanjutkan pembangunan di masyarakat yang dirintis oleh Pakde (panggilan Soekarwo). Dan sebaliknya, kami sudah hafal dan belajar bagaimana kebijakan Pakde Karwo dibuat sehingga dijadikan barometer pembangunan di Indonesia," ungkap Zainuddin yang juga Ketua Komisi II DPR RI ini, Minggu (16/7).

Politisi yang akrab disapa ZA itu juga pernah duduk sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jatim, maka otomatis dirinya sering berkeliling di Jatim. Termasuk dalam Pilgub 2013 lalu, ZA merupakan tim pemenangan pasangan KarSa (Karwo-Saifullah Yusuf) jilid II hingga sampai gugatan MK.

"Saya kira hal itu dapat menjadi modal bagi saya dengan Pak Fandi sebagai calon alternatif," tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan Fandi Utomo. Dirinya maju dalam Pileg dari dapil Jatim satu (Surabaya-Sidoarjo) bukan karena ambisi, namun dirinya memahami karakteristik masyarakat Jatim. Pasalnya, ia merupakan politikus Partai Demokrat yang sudah lama malang melintang mengurus kebesaran Partai Demokrat di Jatim. Termasuk dirinya sudah pernah menjajal maju dalam Pilwali Kota Surabaya, meski kalah.

"Sebagai pasangan alternatif kami berdua tidak terlalu berambisi. Jika ada parpol yang melamar ya monggo. Kalau tidak ada, toh kami masih menjabat sebagai anggota komisi II DPR RI," tandasnya.‎ (mdr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO