JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Usai salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin (12/9) sejumlah hewan kurban yang terdiri dari sapi dan kambing siap dikurbankan, termasuk sapi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sapi Jokowi dan sapi Jusuf Kalla pada Idul Adha tahun ini merupakan sapi lokal, berwarna putih dan memiliki dua tanduk. "Ini sapi PO lokal," ujar salah satu pengawas sapi.
BACA JUGA:
- Viral Ahok Bilang Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, PAN pun Bereaksi
- Hadapi Momen Lebaran Haji, IHK Kota Kediri Juni 2023 Turun Dibandingkan Bulan Sebelumnya
- Hari Pertama Masuk Pascalibur Idul Adha, Gubernur Khofifah Minta ASN Langsung Tancap Gas
- 3 Minuman ini Ampuh Netralisir Lemak Jahat Usai Santap Daging Kurban
Berat dua sapi milik Jokowi dan Jusuf Kalla hanya berbeda sedikit. Sapi Jokowi seberat 1,5 ton, sementara sapi Jusuf Kalla sebesar 1,3 ton. Mengetahui sapi-sapi tersebut milik Presiden dan Wakil Presiden langsung menjadi 'buruan' puluhan jemaah yang usai menunaikan shalat Id untuk difoto sebelum dikurbankan.
Kepala Biro Humas Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi, menjelaskan sapi ini hasil persilangan antara Sapi Ongole dan Sapi Brahman.
Ciri khas Sapi Ongole adalah warna bulunya putih abu-abu dengan wana hitam di sekeliling mata, dan gelambir yang besar menggelantung. Sedangkan Sapi Brahman berpunuk besar.
Sapi Ongole beratnya kurang lebih hanya 600 kg, tapi karena disilangkan dengan Sapi Brahman maka sapi yang dikurbankan Jokowi beratnya bisa mencapai 1,5 ton.
Meski bukan varietas asli Indonesia, sapi kurban yang disumbangkan Jokowi di Masjid Istiqlal ini sudah bisa disebut sapi lokal karena lahir dan besar di Indonesia.
"Ini sapi hasil persilangan PO (Peranakan Ongole) dengan Sapi Brahman. Kita kembangkan di sini. Kita gemukan dengan pakan lokal di sini, beratnya bisa sampai 1,5 ton," ungkap Agung seperti dilansir detik.com.
Sapi dibeli dari peternakan di Tapos dengan harga sekitar Rp 70 juta. "Harga sapi kurban Pak Jokowi sekitar Rp 50.000-55.000/kg bobot hidup. Harganya kira-kira Rp 70 juta yang dibeli Pak Jokowi itu," ucapnya.
Sebelumnya, dalam pidatonya saat menyerahkan sapi kurban Jokowi di Masjid Istiqlal, Jakarta, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebut sapi ini adalah Sapi Limosin.
Sapi Limosin juga memiliki ukuran sangat besar seperti Sapi Brahman, di atas ukuran rata-rata sapi lokal Indonesia. Tapi Sapi Limosin yang aslinya berasal dari Prancis berbulu berbulu coklat tua dan punuknya tidak terlalu menonjol dibandingkan Sapi Brahman dan Sapi Ongole.
Sementara itu, Pengurus Masjid Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, menolak dua ekor sapi pemberian Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Sekretaris Masjid Luar Batang Mansur Amin mengatakan, sapi untuk dikurbankan pada Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriyah tiba pada Minggu (11/9) sore. Namun baru tiba, sapi pemberian Basuki atau akrab disapa Ahok langsung kembali dibawa pulang.
"Iya, kemarin sore datang dan langsung di tolak. Demi harga diri umat Islam, kami menolak sumbangan sapi tersebut," katanya.