​HUT Kota Kediri, Selamatan di Prasasti Kuwak dan Larung Kepala Sapi di Kali Brantas

​HUT Kota Kediri, Selamatan di Prasasti Kuwak dan Larung Kepala Sapi di Kali Brantas Kepala sapi saat sebelum dilarung ke sungai Brantas dalam rangka hari jadi Kota Kediri yang ke 1137.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kawasan Taman Tirtoyoso tak seperti biasanya pagi ini. Nampak ratusan warga duduk bersila di sebuah tenda merah di tengah-tengah taman dengan guyub dan rukun. Dalam acara Selamatan yang memperingati HUT ke-1137 tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Nur Muhyar dan tercatat sejumlah 178 Orang menghadiri acara tersebut.

Dalam sambutannya Nur Muhyar menyampaikan bahwa peringatan yang dilaksanakan ini bukanlah Hari Jadi atau HUT Pemerintahan , namun Hari Jadinya Masyarakat . “inilah yang harus kita pahami bersama," ujar Nur Muhyar.

Didasarkan dari prasasti, dari beberapa kajian terhadap catatan-catatan sejarah dan dituangkan dalam peraturan pemerintah, maka fakta tersebut menjadi sebuah bukti formal bahwa bermula dari daerah Tirtoyoso.

“Peringatan yang kita laksanakan ini adalah sebagai bentuk rasa terimakasih kita terhadap apa yang telah kita dapatkan selama ini dari alam kediri ini, dari atmosfir kediri dan dari apa yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita selama ini,” tambah Nur Muhyar.

Nur Muhyar menegaskan bahwa tidak perlu memandang ini pekerjaan dari bidangnya siapa. “Marilah kita laksanakan bersama agar sinergitas dan konektivitas bisa terjaga antar satuan kerja”, ujar Nur Muhyar.

Dalam kesempatan yang sama, Nur Muhyar juga menyampaikan bahwa ini adalah tahun pertama sinergitas dalam sistem pemerintahan dan keuangan dapat berjalan dengan baik dan efek dari sinkronisasi birokrasi ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Sementara itu, salah seorang budayawan yang berasal dari Kelurahan Nggronggo Subagio yang mewakili budayawan di menyetujui pernyataan dari Kepala Disbudparpora Nur Muhyar, bahwa hari jadi bukanlah ulang tahun Pemerintahan Kota akan tetapi Hari Jadi Masyarakat Kota Kediri. Subagyo mengharapkan untuk peringatan hari jadi kedepannya lebih banyak masyarakat yang dapat berpartisipasi karna ini adalah Hari Jadi Masyarakat Kota Kediri.

“Hari ini adalah saksi dalam bentuk syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa bahwa hari jadi ditandai dalam puncak acara di tanggal 27 Juli sebagaimana hasil konversi dalam prasasti kuwak 1, 2 dan 3. Dan semoga dengan peringatan hari jadi ini, masyarakat menjadi masyarakat yang guyub, rukun, bersahabat, pemaaf dan masyarakat yang memiliki semangat gotong-royong dalam membangun hari esok yang lebih baik”, imbuh bagyo.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO