​Reshuffle Kabinet: Nasdem Mendukung, PKB Menolak, Gerindra Tak Ambil Pusing

​Reshuffle Kabinet: Nasdem Mendukung, PKB Menolak, Gerindra Tak Ambil Pusing Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memimpin rapat kabinet terbatas. foto: ANTARA/CNN

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Sinyal kembali menguat menyusul dilantiknya Jenderal Tito Karnavian sebagai Kapolri. Lalu bagaimana tanggapan para pimpinan partai politik?

"Kalau ada menteri yang tidak berprestasi, reshuffle saja," kata Ketua DPP Irma Suryani seperti dikutip detik.com, Kamis (14/7).

Irma mengatakan saat ini memang waktu yang tepat untuk . Masuknya kader Golkar dan PAN yang belakangan mendukung pemerintah pun tidak dipermasalahkan asalkan memiliki prestasi.

"Harus yang punya kemampuan, bukan karena bargaining position. Mereka (Golkar dan PAN) harus sodorkan nama menteri yang bagus," ungkap anggota Komisi IX DPR ini.

Dia menyoroti kinerja beberapa menteri yang dianggap buruk. Salah satunya adalah Menpan RB Yuddy Chrisnandi.

"Termasuk Menpan RB. Di satu sisi tidak memperbolehkan bawa kendaraan dinas, dia sendiri pakai," sindirnya.

Irma juga merasa hasil di bidang pertanian saat ini belum maksimal. Swasembada pangan belum terwujud dan itu dianggap akibat buruknya kinerja menteri.

"Kita tidak bisa swasembada pangan karena irigasinya ini. Luas lahan kita maksimal, tapi kita kalah sama Thailand," ucap Irman.

Kini, kader yang menjadi menteri yaitu Menteri Agraria Ferry Mursyidan Baldan dan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar. Ada pula Jaksa Agung Prasetyo. Sebelumnya, ada pula Tedjo Edhy yang menjabat Menko Polhukam namun Tedjo sudah direshuffle tahun lalu.

Berbeda dengan , para elit justeru keberatan ada .

Politisi Jazilul Fawaid menilai dukungan PAN dan Golkar yang baru belakangan mendukung pemerintah itu, tak harus dikompensasi dengan jatah kursi di Kabinet Kerja.

Sumber: detik.com/tribunews.com

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO