Kiai Dimyati Romli, Sosok Humoris, Politisi, Serta Akademisi

JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Sosok KH Dimyati Romli (Gus Dim), Mursyid (pimpinan) Thoriqoh Qodiriyah Wa Naqsabandiyah yang juga Ketua Umum Majelis Pimpinan Pengasuh (MPP) Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur dikenal sebagai kiai kharismatik yang humoris. Di samping itu, Gus Dim juga populer sebagai salah satu politisi senior di daerahnya.

”Beliau (Gus Dim, red) biasa menyampaikan dakwah dengan gaya humor. Sehingga membuat jamaah tidak bosan dan senang mendapat siraman rohani darinya,” kata Zulfikar As’ad alias Gus Ufik, salah satu Ketua harian Pengasuh PPDU ditemui bangsaonline.com usai pemakaman, Rabu (18/05) malam.

Selain sebagai pengasuh, kiai yang wafat di usia 75 tahun itu juga aktif mengisi tausiah di berbagai daerah. ”Sebagai mursyid beliau mengisi pengajian-pengajian tidak hanya di sini (PPDU, red). Tapi juga ke luar kota,” imbuhnya.

Gus Ufik juga menceritakan, kiai yang meninggalkan tujuh orang anak itu saat ini masih tercatat sebagai salah satu Rais Syuriah PBNU. Karena akhir-akhir ini kondisinya sudah kurang sehat, akhirnya tidak bisa aktif secara maksimal di PBNU.

”Pesan terakhir beliau (Gus Dim, red). Kepada para pengasuh PPDU diminta menjaga kekompakan. Karena PPDU merupakan pesantren yang jumlah santrinya cukup besar, ribuan pelajar dari seluruh nusantara ada di sini,” jelasnya.

Meski saat ini sudah tidak aktif di partai politik, tapi Gus Dim pernah menjadi kader parpol hingga menjadi anggota DPRD Jatim dari Partai Golkar sekitar tahun 1990-an. ”Politisi iya, tapi beliau juga pernah aktif menjadi dosen di UIN Sunan Ampel Surabaya,” pungkas Gus Ufik.

Seperti diberitakan sebelumnya, KH Dimyati Romli wafat di Rumah Sakit Airlangga Jombang hari ini, Rabu (18/05) pukul 13. 08 WIB. Kiai Dimyati meninggal karena penyakit diabetes. Gus Dim masuk ke rumah sakit sejak Selasa (17/05) malam. (jbg1/dio/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News