Difteri Serang Blitar, 55.000 Warga Diimunisasi

Difteri Serang Blitar, 55.000 Warga Diimunisasi ilustrasi

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Dinas kesehatan Kabupaten tengah melakukan imunisasi Outbreak Response Immunization (ORI), kepada 55.000 warga kecamatan Garum. Ini menyusul ditemukannya seorang lansia 67 tahun, warga Desa Karangrejo Kecamatan Garum yang meninggal dunia seminggu lalu, dengan diagnosa akhir difteri.

Terhitung sejak januari-april 2016, total kasus difteri di Kabupaten sebanyak 38 kasus. Karena itu, Dinkes meminta warga untuk ikut mencegah penularan penyakit yang gejalanya hampir sama dengan flu dan batuk tersebut.

"Gejalanya hampir sama dengan flu atau batuk biasa yakni nyeri telan di tenggorokan. Untuk itu warga harus lebih waspada karena penularannya bisa melalui udara," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pengendali Penyakit dan Masalah Kesehatan (P2MK) dr Christine Indrawati, Rabu (27/4).

Untul diketahui, difteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium dephtheriae yang menyerang bagian saluran pernafasan. Penyakit itu menular dan bisa menyebabkan kematian.

Langkah imunisasi Ori itu, sudah dilakukan sejak Rabu (20/4) lalu, dan ditargetkan selesai dalam waktu seminggu. Langkah ini dilakukan sebagai upaya penanggulangan, sekaligus pencegahan awal terhadap risiko penularan penyakit yang menyerang pernafasan tersebut. Mengingat penyakit ini memiliki potensi menular cukup tinggi dan berisiko menimbulkan endemi.

"Kita fokus di Garum, utamanya Desa Karangrejo. Karena memang di sana sudah ada kasus meninggal dunia," ujarnya.

Christine menjelaskan, imunisasi harus dilaksanakan serentak di suatu wilayah atau kampung. Pasalnya, bila ada salah satu warga yang terkena difteri, maka akan mudah dan cepat menular kepada warga lainnya. Sasaran usia dewasa berkisar antara 15 tahun - 67 tahun.

Imunisasi itu akan dilakukan tiga kali, karena kemungkinan warga yang berusia 15 tahun ke atas, belum sempat mendapatkan imunisasi difteri saat masih balita. Imunisasi yang dilakukan sebanyak tiga kali itu, untuk memastikan kekebalan tubuh, agar kekebalan tubuh semakin naik, sampai imunisasi yang terakhir. Terlebih, saat ini jatah vaksin dari provinsi juga sudah tersedia di Dinkes.

"Tahap pertama sedang berjalan, sedangkan tahap kedua akan dilakukan satu bulan lagu. Sementara tahap ketiga akan diberikan enam bulan oasca ORI yang kedua," lanjutnya.(tri/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Ikuti Google Maps, Mobil Pikap di Blitar Dilewatkan Jembatan Bambu, Nyaris Terporosok':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO