​Fahri Hamzah Dianggap Sekelas Pamdal, Cekcok dengan Penyidik KPK

​Fahri Hamzah Dianggap Sekelas Pamdal, Cekcok dengan Penyidik KPK Fahri Hamzah. Foto: pksnusantara.blogspot.com

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Ketegangan sempat terjadi saat penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi hendak menggeledah ruangan Yudhi Widiana Adia, anggota Fraksi PKS yang menjabat Wakil Ketua Komisi V. Sekitar sepuluh petugas dengan kawalan delapan anggota Brimob dilarang masuk ruangan Yudi. Penggeledahan ini terkait kasus suap yang membelit kader PDI Perjuangan Damayanti Wisnu Putranti.

Sejumlah politikus PKS turut menghadang penggeledahan itu, salah satunya Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Ia turun tangan memprotes langkah penyidik KPK yang dia anggap melanggar aturan. "KPK tidak bisa masuk seenaknya," bentak Fahri kepada para penyidik KPK yang dikawal sedikitnya 8 anggota Brigade Mobil.

Tak ingin tugasnya terhenti, penyidik KPK, Ajun Komisaris Besar Polisi Kristian yang memimpin proses penggeladahan balik membentak Fahri. "Kami hanya menjalankan tugas. Kalau Anda tidak setuju, silahkan gugat pimpinan KPK," kata Kristian kepada Fahri dan sejumlah politikus PKS yang ikut menghadang.

Menurut Fahri, petugas bersenjata tidak bisa seenaknya masuk ke dalam lingkungan DPR. Sebab, kawasan DPR merupakan salah satu obyek vital yang memiliki mekanisme pengamanan tersendiri. "Kami ini bukan teroris!" kata Fahri. Meski berupaya memprotes penggeledahan tersebut, Fahri dan para koleganya membiarkan penggeledahan itu.

Inilah adu mulut hebat antara Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah dengan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Christian. 

Fahri: Di sini sudah ada pengamanannya, Pak. Tidak perlu pakai Brimob begini. Silakan Anda keluar.

Christian: Tidak, kami tidak akan keluar. Saya diberi kewenangan KUHAP, kami dilindungi undang-undang.

Fahri: Jangan Anda petantang-petenteng pakai pakaian segala macam.

Christian: Saya sudah menunjukkan surat tugas ke MKD dan biro hukum.

Fahri: Ini pimpinan. Saya akan pakai contempt of parliament. Rumah sakit, kampus tidak boleh masuk senjata. Sama seperti di sini.

Peneliti Senior Formappi Lucius Karus menilai Fahri Hamzah mengalami krisis kewibawaan sebagai Wakil Ketua .

Lucius menyesalkan debat yang terjadi antara Fahri Hamzah dengan penyidik KPK, yang membuat Fahri "menjadi sekelas Pamdal" atau petugas pengamanan dalam.

Sumber: beritasatu.com/sindonews.com/tempo.co.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO