​ Daripada Dihanyutkan Air Kali di Bojonegoro, Rumah Janda Dibongkar

​  Daripada Dihanyutkan Air Kali di Bojonegoro, Rumah Janda Dibongkar gotong royong bongkar rumah janda. foto:eky nur hadi/BANGSAONLINE

BOJONEGORO (bangsaonline)- Warem (48), warga RT 03 RW 05, Dukuh Korgan, Desa/Kecamatan Purwosari, tidak punya pilihan lain. Ia terpaksa membongkar rumahnya yang berada di tepi Sungai Kaligandong yang longsor. Ia khawatir rumahnya akan ikut terseret longsor dan hanyut dibawa derasnya air Sungai Kaligandong yang kini sedang banjir.

Warem, janda beranak dua, itu tinggal sendirian di rumah berdinding kayu yang mulai lapuk itu. Dua anaknya tinggal di luar . Sejak tebing Sungai Kaligandong longsor, perasaannya selalu waswas. Apalagi kalau anak Sungai Bengawan Solo itu banjir seperti saat ini.

"Terpaksa rumah dibongkar. Khawatir kalau terseret longsor dan masuk sungai," ucap Warem lirih, Minggu (27/04).

Jarak rumah Warem dengan tebing sungai yang longsor tinggal dua meter. Saluran pembuangan air yang berada di belakang rumahnya sudah masuk sungai. Begitu pula tanah pekarangannya seluas 20 meter x 10 meter sudah amblas terjun ke sungai. Tebing Sungai Kaligandong longsor sepanjang 90 meter dengan lebar 20 meter dan kedalaman 10 meter.

Warem berupaya sendiri mengatasi bencana alam itu. Tak ada uluran tangan atau bantuan sepeser pun dari pemerintah setempat. Ia membongkar sendiri rumah berdinding kayu itu dengan meminta bantuan dua orang dari warga sekitar.

"Sudah beberapa kali kami membuat laporan pada pemerintah desa sampai kabupaten, tetapi ya tidak ditanggapi. Sekarang kami tidak berharap lagi, ya harus berusaha sendiri," ucapnya.

Sebelumnya, Warem juga sempat meminta bantuan orang pintar meminta agar longsor tidak semakin parah. Ia pun dimintai uang Rp400.000 untuk berbagai persyaratan yang diminta oleh dukun tersebut. Sang dukun kemudian menancapkan beberapa batang pohon bambu di sepanjang tebing sungai yang longsor itu. Namun, longsor juga masih terus bertambah lebar.

Warga sudah pernah melaporkan bencana alam itu pada pihak Desa Purwosari dan Kecamatan Purwosari. Warga juga sudah pernah mendatangi dan melaporkan longsornya tebing Sungai Kaligandong itu pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pos Padangan. Namun, warga seperti dipingpong dan disuruh mengatasi sendiri masalah longsor tersebut.

"Pemerintah sepertinya tutup mata dengan longsor Kaligandong ini. Setiap kali kami melaporkan, kami selalu mendapatkan jawaban yang tidak enak," ujar Eni, warga lainnya yang tinggal di tepian Sungai Kaligandong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO