Gubernur Khofifah Tinjau Evakuasi Ponpes Al Khoziny: SAR Ditutup, Identifikasi Korban Dilanjutkan

Gubernur Khofifah Tinjau Evakuasi Ponpes Al Khoziny: SAR Ditutup, Identifikasi Korban Dilanjutkan Gubernur Khofifah saat meninjau evakuasi yang dilakukan petugas terhadap robohnya salah satu bangunan di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah bersama jajaran pejabat meninjau langsung proses evakuasi terakhir, dan pembersihan material bangunan mushola yang runtuh di Pondok Pesantren Al Khoziny, Senin (6/10/2025).

Kunjungan tersebut bertujuan memastikan seluruh tahapan penanganan bencana berjalan cepat, aman, dan terkoordinasi antara tim SAR, BNPB, BPBD, TNI/Polri, relawan, serta pihak pesantren. Khofifah turut mengapresiasi seluruh unsur yang terlibat dalam proses evakuasi.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada tim Basarnas, BNPB, BPBD, TNI-Polri, relawan, dan seluruh elemen masyarakat yang sejak awal telah sigap melakukan evakuasi di zona terdampak. Alhamdulillah, progresnya signifikan dan kini kita memasuki tahapan akhir,” ujarnya.

Ia menegaskan, Pemprov Jatim akan terus mendampingi hingga seluruh korban teridentifikasi dengan aman dan tuntas. Khofifah juga menyampaikan bahwa mulai Selasa (7/10/2025), operasi SAR resmi ditutup karena proses pencarian dan penyelamatan telah selesai. 

“Per hari Selasa ini fokus penanganan di RS Bhayangkara Polda Jatim bersama Tim DVI,” tuturnya.

Gubernur juga menekankan pentingnya pendampingan psikologis dan spiritual bagi para santri. 

“Pendampingan psikologis dan spiritual sangat penting agar para santri bisa pulih dari trauma. Ini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat,” imbuhnya.

Di akhir kunjungan, Khofifah menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban. 

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga korban. Semoga almarhum dan almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Basarnas, Marsdya TNI Mohammad Syafii, menyebut tim SAR gabungan akan terus bekerja hingga seluruh korban ditemukan. 

“Fokus utama kami saat ini adalah memastikan semua korban bisa ditemukan secepat mungkin. Proses pencarian dilakukan secara hati-hati karena kondisi reruntuhan yang masih labil,” ucapnya.

Khofifah Dampingi Keluarga Korban di RS Bhayangkara

Selain meninjau lokasi kejadian, Gubernur Khofifah juga mendampingi keluarga korban di RS Bhayangkara Surabaya, Senin (6/10/2025) malam. 

Ia menyempatkan diri berbicara langsung dengan para keluarga korban, termasuk Halimah, ibu dari almarhum Saki Yusuf, salah satu santri yang menjadi korban. 

“Semua jenazah masih dalam proses identifikasi. Ibu makan ya, jangan sampai tidak makan. Kalau ibu sakit nanti malah tidak bisa menemani proses ini,” ujarnya sembari memeluk erat Halimah.

Khofifah juga membantu menghubungi keluarga korban lain di Bangkalan agar segera datang ke Surabaya untuk proses pencocokan data Ante Mortem. 

“Proses identifikasi masih terus dilakukan secara teliti dan hati-hati oleh tim DVI dengan mencocokan data Ante Mortem (AM) dan Post Mortem (PM) serta DNA,” katanya.

Ia memuji kinerja Tim DVI yang bekerja 24 jam nonstop secara profesional dan proaktif. Hasilnya, sebanyak 17 jenazah berhasil diidentifikasi, 5 di RS Sidoarjo dan 12 di RS Bhayangkara Surabaya. Proses identifikasi melibatkan tim pakar dan forensik dari Universitas Airlangga.

“Mohon do'a semuanya mudah-mudahan tim kuat karena bekerja 24 jam secara profesional. Sehingga harus dibagi shift piket/jaga. Terima kasih atas seluruh kerja keras dari tim DVI dan tim pendukung lainnya,” harapnya.

Kepada keluarga korban yang masih menunggu hasil identifikasi, Khofifah meminta agar tetap sabar dan ikhlas. 

“Kita semua mendoakan yang sudah teridentifikasi dipanggil ke haribaan Allah SWT, mereka bahagia di sisi Allah. Mudah-mudahan semua dipanggil dalam keadaan mati syahid. Karena mereka sedang mencari ilmu dan menjalankan ibadah shalat,” paparnya.

“Bagi wali santri dan keluarga yang masih menunggu proses identifikasi mohon bersabar, kuat, tabah dan ikhlas sampai hasil identifikasi dilakukan rekonsiliasi oleh Tim DVI dan ahli,” imbuhnya.

Dengan berakhirnya operasi SAR, penanganan korban kini difokuskan di RS Bhayangkara bersama Tim DVI Polda Jatim. 

“Terima kasih semua tim yang telah bekerja keras, kompak dan profesional. BNPB, BASARNAS, TNI-POLRI, Tim DVI, TAGANA, Relawan dan semua pihak yang telah memberikan dukungan, do'a dan kegotongroyongan yang luar biasa. Semoga Allah SWT memberikan pahala yang besar bagi kita semua. Amin,” kata Khofifah. (dev/mar)