
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, memaparkan Nota Keuangan Rancangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025 dalam rapat paripurna yang berlangsung pada hari ini, Kamis (25/9/2025). Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Kediri, Firdaus.
Vinanda menjelaskan, perubahan APBD dilakukan karena adanya sejumlah kondisi dan kebijakan yang mengharuskan pergeseran antarunit organisasi, kegiatan, dan jenis belanja. Selain itu, terdapat sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) tahun 2024 yang turut memengaruhi struktur anggaran.
"Tujuannya meningkatkan capaian kerja dari Pemkot Kediri. Lalu juga meningkatkan mutu pendidikan, layanan kesehatan, pertumbuhan ekonomi, penurunan kemiskinan, dan lain sebagainya. Intinya untuk peningkatan layanan publik dan kesejahteraan masyarakat," urai Vinanda.
Dalam pemaparannya, Wali Kota Kediri merinci perubahan dari sisi pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah:
- Pendapatan daerah semula direncanakan sebesar Rp1,52 triliun, turun 0,78 persen menjadi Rp1,508 triliun.
- Pendapatan asli daerah (PAD) justru naik 3,87 persen, dari Rp 414,8 miliar menjadi Rp 430,8 miliar. PAD terdiri dari pajak daerah, retribusi, pengelolaan kekayaan daerah, dan lainnya.
- Belanja daerah yang semula Rp1,851 triliun turun 0,25 persen menjadi Rp1,847 triliun. Penurunan terjadi pada belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer.
- Pembiayaan daerah naik 2,19 persen, dari Rp330,9 miliar menjadi Rp338,1 miliar, bersumber dari SILPA tahun sebelumnya sesuai audit BPK.
"Uraian tersebut masih berupa gambaran umum secara garis besar. Untuk pembahasan lebih lanjut saya serahkan sepenuhnya kepada dewan," kata Vinanda.
Turut hadir dalam rapat tersebut Wakil Wali Kota Qowimuddin, pimpinan dan anggota DPRD, Sekda Kota Kediri Bagus Alit, Sekretaris DPRD Rahmad Hari Basuki, perwakilan Forkopimda, para asisten, kepala OPD, serta tamu undangan lainnya. (uji/mar)