Wali Kota Kediri Berikan Bosda untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sekolah

Wali Kota Kediri Berikan Bosda untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sekolah Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati saat menyerahkan Bosda secara simbolis. (Ist)

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) menjadi salah satu program prioritas Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, dan Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin Thoha, dalam peningkatan kualitas pendidikan di Kota Kediri.

Program ini merupakan bantuan dana dari Pemkot Kediri untuk mendukung operasional sekolah, melengkapi dan memenuhi kekurangan dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang dialokasikan oleh pemerintah pusat.

Vinanda menjelaskan, dana Bosda ini dapat digunakan untuk meningkatkan sarana prasarana pembelajaran di sekolah, meningkatkan digitalisasi dan literasi sekolah, serta untuk kegiatan minat dan bakat peserta didik. Contohnya, dapat digunakan untuk berbagai jenis belanja, seperti belanja pegawai (honorarium pendidik dan tenaga kependidikan yang belum terakomodir BOS Reguler), belanja barang/jasa, dan belanja modal.

“Bosda ini harus dikelola secara transparan, efisien, dan efektif, serta dapat dipertanggungjawabkan. Dana Bosda dilarang untuk membiayai kegiatan yang sudah dibiayai oleh BOS Pusat atau sumber dana lainnya (double accounting), serta membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah atau memerlukan biaya besar,” jelas Vinanda, Rabu (28/5/2025).

Wali Kota muda ini juga berharap program Bosda dapat meringankan beban masyarakat, dan dapat mewujudkan pendidikan gratis dan meningkatkan kualitas pendidikan Kota Kediri. Di mana tidak ada lagi pungutan biaya pendidikan kepada peserta didik, khususnya bagi keluarga kurang mampu.

“Tidak ada lagi ijazah yang tertahan di sekolah swasta. Serta meningkatan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Anang Kurniawan menjelaskan, dalam hal penyaluran dana Bosda rencananya dilakukan setahun 2 kali. Tahap I pada bulan Maret-April dan tahap II pada bulan Juli-Agustus. Di tahun 2025 ini, rencana dicairkan pada bulan Agustus mendatang.

“Untuk tahun 2025, rencana dicairkan pada bulan Agustus, melalui rekening sekolah atas nama sekolah, bukan rekening BOS Pusat atau atas nama pribadi,” ucapnya.

Lebih lanjut, Anang Kurniawan mengatakan bahwa total anggaran Bosda tahun 2025 sebesar Rp7.796.280.000 selama 6 bulan dengan rincian TK sebesar Rp395.460.000, KB/SPS/TPA sebesar Rp186.840.000, SDN sebesar Rp2.097.720.000, dan SD swasta sebesar Rp856.560.000, SMP negeri sebesar Rp2.860.500.000, dan SMP swasta sebesar Rp1.399.200.000.

“Mulai tahun depan anggaran Bosda direncanakan sebesar Rp 15.592.560.000 selama 12 bulan,” tutup Anang. (uji/msn)