Upah Dinilai Murah, Pabrik Besar Pilih Pindah ke Lumajang

Pasalnya sejauh ini bahan baku yang tersedia di , khususnya untuk industri perkayuan tidak lagi mencukupi. Sehingga, industri yang ada harus mendatangkan dari daerah-daerah di sekitarnya, seperti Probolinggo, Jember, Bondowoso dan Banyuwangi.

Sesuai data Dinas Kehutanan (Dishut) Kabupaten , setiap tahun industri bidang perkayuan membutuhkan material bahan baku mencapai 1 juta meter kubik. Dan setiap tahun, kebutuhan bahan baku yang didominasi jenis sengon albasia hanya 750 ribu meter kubik yang dipenuhi dari lokal . Sisanya, 250 ribu meter kubik mendatangkan dari luar daerah.

Yusuf Satria juga menyampaikan bahwa pengusaha melihat bahwa bertambahnya industri besar yang berekspansi ke , menambah investasi yang positif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Apalagi, produk industrinya juga berorientasi market ekspor ke berbagai Negara di Asia, Australia dan Amerika.\

"Yang dilihat oleh pengusaha tidak hanya sisi keuntungan saja. Tapi bagaimana bisa memberikan kontribusi yang positif terhadap daerah dan juga masyarakatnya. Contohnya, dengan banyaknya industriyang masuk ke , maka penyerapan tenaga kerja akan semakin tinggi. Dampaknya, pengangguran bisa ditekan serendah mungkin. Dengan begitu perekonomian juga akan semakin dinamis," demikian urai Yusuf Satria.

Suharwoko, Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten mengungkapkan, pihaknya membuka pintu lebar-lebar dengan ekspansi industri dari ring 1 Jatim dengan memindahkan operasional pabriknya ke .

"Tentu kami sangat bersyukur, karena dengan keberadaan investasi baru, operasional pabrik baru, maka penyerapan tenaga kerja bisa maksimal. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi akan sangat positif. Bahkan, Pemkab berkomitmen, untuk mempermudah perizinannya," jelasnya.

Sejauh ini, masih kata Suharwoko, pihaknya juga mendengar jika ekspansi itu dilakukan industri besar di ring 1 dengan pertimbangan upah pekerja murah dan bahan baku melimpah, hal itu juga wajar. "Karena di Jatim, upah pekerja di berada di middle grade. Dan bahkan dalam waktu tidak lama lagi, saya dengar informasi bahwa ada lagi industri besar dari ring 1 Jatim yang memindahkan pabriknya ke juga," jelas Suharwoko. (ssn/ros) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO