Upah Dinilai Murah, Pabrik Besar Pilih Pindah ke Lumajang

LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Selama dua tahun terakhir, sejumlah industri besar mulai ekspansi dengan memindahkan operasional pabriknya dari kawasan ring 1 Jawa Timur, ke Kabupaten . Hal ini dipilih para pengusaha besar, dengan pertimbangan upah pekerja dinilai murah.

Pengurus Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) Kabupaten Yusuf Satria membenarkan hal ini. "Itu saya pikir lumrah, karena perusahaan besar yang memindahkan operasional pabriknya ke dari kawasan ring 1 Jawa Timur, mulai dari Gresik, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Pasuruan, dengan berbagai pertimbangan," katanya.

Pertimbangan yang utama, menurutnya, adalah UMK (Upah Minimum Kaupaten) bagi pekerja di wilayah Kabupaten yang dinilai murah. Upah pekerja di Kota Pisang ini berada di grade pertengahan dari 38 Kabupaten/Kota di Provinsi Jatim. "Sedangkan di kawasan ring 1, upah pekerjanya kan tinggi, antara Rp 2 juta-an," paparnya.

Pertimbangan murahnya upah pekerja itu, juga ditambah lagi dengan pertimbangan lainnya yang juga penting, yakni mendekatkan operasional pabrik dengan bahan baku. Hal ini terutama untuk industri besar di bidang perkayuan. "Sejauh ini dari pantauan saya, sudah ada 5 industri besar di bidang perkayuan yang memindahkan pabrik dari ring 1 ke ," terangnya.

Dengan dua pertimbangan utama ini, pengusaha menilai bahwa penting memindahkan pabriknya di jika mau bertahan. Apalagi, di wilayah Kabupaten ketersediaan SDM untuk pekerja juga sangat memadai dan mencukupi.

"Untuk ketersediaan pekerja ini yang menjadi pendorong utama industri besar ekspansi memindahkan pabriknya ke . Di mana, setiap industri atau pabrik yang berpindah ke sini (, red), menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit," tuturnya.

Setiap pabrik, lanjut Yusuf Satria, minimal membutuhkan tenaga kerja 1.500 orang. Tapi tergantung perusahaannya, karena ada yang sampai lebih dari 2 ribu pekerja yang dibutuhkan. "Dan masing-masing pabrik sudah bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja itu," tuturnya.

Bertambahnya kompetitor industri yang pindah ke dari kawasan ring 1, disikapi pengusaha yang lebih dulu beroperasional, menambah persaingan bisnis secara positif. "Artinya, seperti saya yang bergerak di industri perkayuan, melihat pindahnya industri besar kayu dari ring 1 Jatim ke , sebagai pesaing dalam menjaga sustaineable ketersediaan bahan baku yang kami butuhkan. Kalau semula bahan baku bisa kami pastikan bisa mencukupi, saat ini saling berebut," ungkapnya.

Klik Berita Selanjutnya

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO