Kedelai Melejit, Petani Untung

Kedelai Melejit, Petani Untung Nampak petani kedelai tengah melakukan aktivitasnya. (haris/BANGSAONLINE)

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Dibalik kesulitan pengusaha tempe dan tahu karena melangitnya harga kedelai, justru petani Kedelai di Desa Sidorejo Kecamatan Sugio gembira karena menikmati harga yang tinggi.

M Zaini, petani desa setempat menuturkan harga jual kedelai di tingkat pengepul saat ini mencapai Rp 6 ribu per kilogram. Naik dari harga panen minggu lalu yang sebesar Rp 5.800. Ditambahkan olehnya, petani di desanya rutin menanam kedelai di saat musim kemarau tiba. Karena komoditi tersebut sangat tahan terhadap cuaca, tahan kekurangan air dan perawatannyapun tidak terlalu sulit.

Lahan pertanian kedelai di desanya hanya sekali menerima pengairan dari irigasi teknis saat awal tanam lalu. Cukup hanya sekali itu pula kedelainya disirami, selebihnya dilakukan perawatan dengan penyemprotan pupuk daun.

"Sebenarnya hasilnya akan lebih bagus lagi kalau ada hujan sekali. Tapi hasil ini patut disyukuri. Terlebih kami menerima bantuan benih dan pupuk serta obat-obatan dari pemerintah," ujarnya.

Petani di Desa itu juga memanfaatkan jerami dari limbah padi. Jika di tempat lain jerami biasanya dibakar, di Sidorejo jerami itu masih digunakan sebagai media tanam kedelai. Dengan menyebar jerami di lahan semai, tanah tidak akan cepat kering, meski cuaca sangat panas. Sehingga kedelai bisa tumbuh lebih bagus.

Kecamatan Sugio juga menjadi salah satu kecamatan yang dijadikan lokasi demplot percontohan kedelai varietas grobogan seluas 10 hektar. Selain itu, demplot lainnya seluas 5 hektar berada di Kecamatan Kedungpring. Umur kedelai percontohan tersebut saat ini sudah mencapai 60 hari, sedangkan panen biasanya dilakukan di usia 85 hari.

Data Dinas Pertanian dan Kehutanan setempat menyebutkan, dari sasaran tanam komoditi kedelai seluas 19.200 hektar, terealisasi seluas 18.059 hektar, atau 94,06 persen. Sedangkan dari sasaran panen seluas 19.213 hektar, sampai saat ini yang sudah dipanen seluas 14.574 hektar atau 75,85 persen.

Kemudian dari sasaran produksi sebesar 19.213 ton, saat ini sudah tercapai 20.574 ton atau 107,08 persen. Produksi ini ditunjang dari produktivitas yang mencapai 14,01 kwintal per hektar atau 104,64 persen di atas target yang ditetapkan sebesar 13,99 kwintal per hektar. (ais/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO