KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sebagian warga Kediri mungkin tak asing dengan Karnoto, penjual roti bolang-baling yang biasa berkeliling menggunakan gerobak hingga alun-alun Kota Kediri. Kisah perjuangannya pun terdengar sampai ke bupati hingga dia diundang ke kantornya.
Didampingi Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kediri, Ariyanto, penjual roti itu bertemu dengan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, Selasa (9/1/2023). Di sana, pimpinan daerah yang akrab disapa Mas Dhito itu mengaku pertama kali mengetahui Karnoto dari media sosial.
BACA JUGA:
- Reuni Purnaaktivis, Mbak Cicha Sebut Momen Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri
- Program DITO Mulai Tunjukkan Hasil, Produktivitas Padi di Kabupaten Kediri Naik
- Pemkab Kediri Targetkan Pembangunan Pasar Ngadiluwih Dimulai Awal 2025
- Tingkatkan Pengolahan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST
Setelah mengobrol dengannya, baru diketahui bahwa pedagang roti keliling ini memiliki keterbatasan dalam penglihatan karena katarak. Setiap hari, kecuali saat hujan Karyoto secara rutin berjualan keliling.
Karena keterbatasan yang dimiliki untuk melihat jarak jauh, becak yang dimodif menjadi gerobak pun terus didorong hingga sampai alun-alun Kota Kediri. Dari rumahnya di Dusun Turi, Desa Janti, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, dia berangkat pagi, sekitar pukul 08.00 dan pulang sampai rumah sekitar pukul 22.00 WIB.
"Umpani jawah mboten sadean, kademen kulo, sikil rasane ngetok-ngetok, rematik (kalau hujan tidak jualan, kedinginan saya, kaki rasanya sakit, rematik)," kata penjual roti berusia 60 tahun itu.
Dari jualan keliling, Karnoto bisa mendapatkan uang Rp200 ribu. Uang itu, ketika dikurangi setoran ke juragan roti hasil bersih yang diterima Rp44 ribu. Dengan hasil yang di dapat, Karnoto sangat bersyukur.
Di rumahnya, bapak 3 orang anak ini tinggal bersama istri, seorang anak perempuan beserta suami dan seorang cucu. Selain Karyoto yang bekerja berjualan roti keliling, menantunya bekerja di pabrik saos.
Mendengar pengakuan penjual roti itu, Mas Dhito menawarkan untuk membantu. Pertama, dia menyarankan supaya Karnoto mau operasi katarak.
Untuk menjalani operasi, bupati siap mengantarkan sendiri. Pun begitu tawaran orang nomor satu di Kabupaten Kediri ini ditolak. Karnoto mengaku takut ketika harus operasi.
"Kalau nggak mau operasi nggak apa-apa. Tapi saya mau bantu bapak. Kalau mau jualan monggo, mau jualan apa silahkan, tempatnya akan kami carikan," kata Mas Dhito.