Ditinggal Salat, Mobil Pemudik asal Solo Terbakar Habis di Bojonegoro

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Sebuah mobil Isuzu Elf dengan nomor plat S 7663 J milik rombongan pemudik yang akan menuju ke Solo, Jawa Tengah terbakar. Mobil rombongan yang mengangkut 11 orang itu terbakar di Desa Sraturejo, Kecamatan Baureno, Bojonegoro, Selasa siang (14/7).

"Rombongan pemudik ini dari Manado, kemudian naik pesawat turun di Surabaya dan akan menuju ke Solo," ujar Sekretaris Kecamatan Baureno, Deri.

Awalnya, sekira pukul 11.45 WIB belasan penumpang itu berhenti di Masjid Jami' desa setempat untuk melaksanakan salat dzuhur. Pada saat khusyu' melaksanakan salat, mobil itu tiba-tiba mengeluarkan asap hingga akhirnya terbakar. Warga sekitar yang mengetahui adanya kebakaran itu langsung melaporkan kepada petugas Pemadam Kebarakan (Damkar) di Pos BPBD Baureno.

"Sempat dipadamkan dengan alat seadanya oleh warga sekitar, tetapi api semakin membesar. Akhirnya dipanggilkan dua mobil BPBD dan berhasil dipadamkan," terangnya.

Ia menjelaskan, pada saat terbakar belasan orang itu meninggalkan semua barang-barang di dalam mobil. Karena mobil itu terbakar, akhirnya barang-barang bawaan pemudik itu ikut ludes terbakar. "Ada baju, jajan, ransel juga laptop yang ikut terbakar," katanya.

Saat terbakar, kata dia, supir Elf bernama Suroto beserta belasan penumpang masih dalam keadaan melaksanakan salat di dalam masjid. Para pemudik itu tampaknya tidak kaget meski warga sekitar banyak yang berteriak melihat mobil itu terbakar. "Sekitar 15 menit saat salatnya selesai rombongan baru keluar masjid dan berusaha menyelamatkan barang-barangnya," imbuhnya.

Kapolsek Baureno, AKP Ngatimin mengatakan, penyebab kebakaran mobil elf itu diduga mesin mobil kepanasan setelah perjalanan dari Surabaya. Pihaknya juga telah mengamankan supir Elf ke Mapolsek Baureno untuk dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan. "Tidak ada korban jiwa, tetapi kerugiannya kita taksir mencapai puluhan juta," ujarnya.

Pasca kejadian, belasan pemudik itu kemudian menyewa mobil Elf lain untuk di bawa ke kampung halamannya kota Solo. Raut wajah para pemudik tampak sedih, sebagian masih tersedu dan mengusap air setelah beberapa barang berharganya terbakar. Warga sekitar yang melihat turut mendoakan perjalanan pemudik ke Solo itu diberi kesalamatan.

"Ati-ati pak, alon-alon seng penting selamet tekan omah (Hati-hati pak, pelan-pelan yang penting selamat sampai rumah,red)," pesan salah satu warga, Murtini (58). (nur/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News