Ikuti Forum Komunikasi Digital, Diskominfo Kota Kediri Siap Ciptakan Lingkungan Digital yang Aman

Ikuti Forum Komunikasi Digital, Diskominfo Kota Kediri Siap Ciptakan Lingkungan Digital yang Aman Para peserta kegiatan Forum Komunikasi Digital. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sebagai wujud komitmen menjaga ruang digital untuk mendukung stabilitas sosial, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jatim bersama Badan Koordinasi Kehumasan Pemprov Jatim menggelar forum komunikasi digital, Selasa (12/12/2023).

Mengangkat tema 'Ruang Digital Terjaga, Stabilitas Sosial Tercipta', kegiatan ini digelar secara daring dan luring dan diikuti oleh perangkat daerah Pemprov Jatim, Polres se-Jawa Timur, Dinas Kominfo se-Jawa Timur, serta Komite Komunikasi Digital Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.

Digelarnya forum ini dilatarbelakangi era digital yang terus berkembang dan bersinggungan dengan perhelatan politik nasional saat ini. Hal ini tentu memerlukan langkah antisipatif demi menjaga stabilitas sosial.

Untuk itu, Kepala Diskominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, dalam arahannya mengatakan perlu ada upaya bersama dalam menjaga ruang digital agar tetap aman dan beretika untuk menciptakan situasi yang kondusif.

Selanjutnya yang tidak kalah penting ialah perlunya sinergitas multistakeholder dalam peningkatan literasi digital masyarakat. Sherlita mengungkapkan, data tahun 2023 mencatat indeks literasi digital di Jawa Timur sebesar 39,42 persen, berada di atas rata-rata nasional sebesar 37,80 persen.

“Meskipun demikian diperlukan upaya peningkatan literasi digital masyarakat, hal tersebut bisa dilakukan dengan mempersiapkan pengembangan SDM di sektor digital, mewujudkan masyarakat yang melek teknologi edukasi dan sosialiasasi literasi digital, mengadakan workshop cek fakta, memperbanyak konten positif, serta mengembangkan web klinik hoaks untuk tangkal hoaks dan disinformasi,” paparnya.

Selain itu, Sherlita memaparkan Kemenkomifo juga merilis data mengenai media yang paling banyak di akses masyarakat untuk memperoleh informasi, yakni media sosial dengan persentase 72%, televisi 60%, berita online 27%, dan wesite pemerintah 14%.

“Itulah kenapa kita semua harus kreatif untuk menyampaikan informasi dan mengolah berita. Karena gaya kita menyampaikan informasi terutama dalam media sosial ternyata sangat berpengaruh. Sehingga kami beralih memaksimalkan media sosial untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas dan akun media sosial pemerintah tampil lebih segar dengan konten yang relate dengan masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Harian Komite Komunikasi Digital (KKD) Provinsi Jawa Timur, Arief Rahman, yang bertindak sebagai pembicara mengungkapkan Komite Komunikasi Digital membantu pemerintah untuk membuat ruang digital tetap kondusif dan sehat. Untuk menyiasati maraknya penggunaan sosial, kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kata kunci.

“Untuk itu KKD menjadi lembaga kolaboratif yang mensinergikan seluruh unsur baik pemerintah, TNI/Polri, akademisi, masyarakat dan media untuk bersama-sama menciptakan ruang komunikasi digital yang sehat,” tuturnya.

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO