SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah memberikan kuliah umum atau Studium Generale kepada mahasiswa/mahasantri baru penerima beasiswa dari Pemprov Jatim Program S1 Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, S1, S2, S3 PTKI, dan M1 Ma'had Aly pada Rabu (6/9/2023).
Di hadapan para mahasiswa/mahasantri, mantan Menteri Sosial itu menekankan pentingnya peningkatan global innovation, global competitiveness, dan talent competitiveness index Indonesia, yakni melalui pengembangan kualitas SDM (sumber daya manusia).
BACA JUGA:
- Khofifah Ajak Muslimat NU di Kabupaten Malang Jadi Garda Terdepan Turunkan Stunting
- Khofifah Usul Pembentukan Komite Perempuan Indonesia untuk Perdamaian Dunia Melalui PBB
- Pj Gubernur Jatim Bilang Begini saat Lantik 23 PPIH Embarkasi Surabaya
- Bahas Pemberlakuan UU HKPD dan Dampaknya di Sektor Pajak, Adhy Karyono Dorong BUMD Tingkatkan PAD
“Memiliki ilmu itu menjadi bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan Indonesia Maju dan Hebat, Jawa Timur Maju dan Hebat. Maka, untuk bisa meningkatkan kualitas SDM Indonesia, khususnya SDM Jawa Timur, bagian yang harus dikuatkan ialah komitmen kita bersama untuk maju dan menjadi hebat," ujarnya.
"Komitmen bersama untuk memiliki inovasi yang hebat, untuk memiliki global competitiveness hebat, untuk memiliki global talenta yang hebat. Itu memang harus berangkat dari diri sendiri tapi ekosistemnya juga harus disiapkan,” tuturnya menambahkan.
Khofifah menjelaskan, dalam Global Competitiveness Index 2022, Indonesia berada di urutan ke 44. Posisi ini jauh lebih rendah dibanding Singapura yang menempati urutan ke 3, Malaysia urutan ke 32, dan Thailand urutan ke 33.
Hal yang sama terjadi pada Global Innovation Index 2022, di mana Indonesia berada di urutan ke 75. Sementara Singapura berada di urutan ke 7 dan Malaysia urutan ke 35.
Begitu pula dengan Global Talent Competitiveness Index 2022 yang menempatkan Indonesia berada di posisi ke 82. Terpaut jauh dengan negara ASEAN seperti Singapura di posisi runner up.