Menebar Inspirasi, Filantropi, dan Prestasi

Menebar Inspirasi, Filantropi, dan Prestasi Surokim As, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Trunojoyo Madura.

Oleh: Surokim As*

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Alhamdulillah, di tengah pemulihan pasca opname dari rumah sakit saya berkesempatan bisa membersamai Panitia Besar Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) dan melihat secara langsung bagaimana 2023 dengan semangat baru, fun-inspiring-edutainment dijalankan.

Panitia gabungan antara dosen, tendik, dan mahasiswa bekerja keras untuk bisa menghadirkan pagelaran yang saya sebut sebagai konser besar tahunan kampus. Kali ini tim acara dan IT memang harus super kerja keras karena di tangan mereka pagelaran konser ini harus bisa diterjemahkan.

Saya secara berseloroh menyampaikan kepada duo ketua pusat, yakni Pak Ersa dan Mbak Ahla, 'jangan sampai kalah gempita lho ya dengan konser Dewa 19,' hehehehe.

Memang tidak mudah dan sungguh bukan pekerjaan ringan mengelola 4.437 mahasiswa baru dengan tim kepanitiaan hampir 300 personel. Belum tim supporting kebersihan dan teknis. Kerja maraton dengan segala dinamikanya membuat Pak Ersa, Pak Hisyam di akhir acara menyampaikan ke saya, "tolong pak saya pensiunkan saja dari ngurusi, ya.".

Kerja kolaborasi dosen, tendik, dan mahasiswa memang tidak mudah. Diperlukan saling pengertian dan bisa memahami satu sama lain. Praktik ini saya lihat berlangsung sangat baik. Tidak ada yang nggondok dan putus asa sehingga hari H pelaksanaan konser, sehingga semua bisa bahu membahu bekerja sama dengan baik.

Atas semua ini, tentu saya sebagai penanggung jawab bidang kemahasiswaan menyampaikan terima kasih tak terhingga.

PKKMB sekali lagi hanya pintu gerbang, tetapi posisinya sebagai pengantar maba sungguh sangat sangat strategis. Saya menangkap banyak pengetahuan laksana secercah cerah, kesan mengharukan dari narasumber yang dihadirkan untuk memberi penguatan semangat dan keyakinan kepada maba. Banyak di antara adik-adik seolah mendadak mendapat pencerahan dan energi positif di balik haru biru acara.

Tokoh-tokoh publik yang dihadirkan memang bukan selebriti dan pejabat kelas nasional. Namun, tokoh-tokoh itu tidak NATO dan memiliki keteladanan. Sudah terbukti, sudah teruji. Semisal tokoh entrepreneur muda, Pak Her, beliau tidak sekadar transfer pengalaman menjalani bisnis, tetapi juga mempraktikkan secara langsung filantropi kedermawanan.

Maba yang mendapat hadiah tak terduga berupa 5 sepeda motor, mulai dari maba tahfid 30 juz, hingga maba yang berasal dari keluarga miskin pelosok pedesaan. Tak berhenti di situ, semua yang bertanya juga mendapat tandamata. Saya melihat ini bukan pamer kekayaan, tetapi lebih banyak adalah praktik filantropi kedermawanan sosial. Sungguh membuat haru jawaban salah satu maba.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO