Prof. M. Mas'ud Said menyerahkan laporan tenang kinerja PW ISNU Jatim kepada ketua umum PP ISNU Dr KH Ali Masykur Musa dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Jumat hingga Sabtu (4-5/8/2023) Foto: bangnsaonline
PALEMBANG, BANGSAONLINE.com - Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II selama dua hari (Jumat hingga Sabtu (4-5/8/2023) di Hotel Swarna Dwipa Palembang.
Yang menarik, Rapimnas itu sempat membahas peran ISNU dalam Pilpres 2024. Karuan saja suasana jadi hangat. Bahkan panas. Meski demikian, Rapimnas itu tak berani mewacanakan kader NU sebagai calon presiden (Capres). Tapi sebatas calon wakil presiden (Cawapres)
BACA JUGA:
- Silaturahim Bersama LDII, Pj. Gubernur Adhy Sebut Peran Penting Ulama-Umaro Sukseskan Pembangunan
- Lepas Jamaah Haji Muslimat NU Sidoarjo, Khofifah Titip Doakan Kedamaian Dunia saat Wukuf di Arofah
- Rakor Pengembangan OPOP, Khofifah Bagikan 3 Semangat Majukan Ekonomi Pesantren
- Hari Kesiapsiagaan Bencana, Khofifah Ingatkan Pelbagai Hal saat Pancaroba
Yang pasti, disepakati bahwa harus ada kader NU yang bisa dijadikan Cawapres. Tapi dengan catatan dipertimbangkan dinamika politik dan strategi yang jitu penuh perhitungan.
Siapa calon wakil presiden yang diunggulkan ISNU? Ada tiga nama yang akan disulkan ISNU. Yaitu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PP ISNU Dr KH Ali Masykur Musa.
Rapimnas dibuka oleh Ketua Umum PP ISNU Dr KH Ali Masykur Musa. Acara itu dihadiri Sekjen PP ISNU, Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru, Ketua PW NU Sumsel, dan sekitar 200 pimpinan Wilayah yang terdiri Ketua dan Sekretaris PW ISNU se Indonesia.
Hadir juga Banom NU di Sumsel dan Ketua Pelaksana Muspimnas II, H Lukmanul Hakim, MM.
Saat menyampaikan sambutan, Ali Masykur Musa menekankan pentingnya pengkaderan, digitalisasi organisasi, peran sosial politik dan ekonomi ISNU, serta peran dalam penguatan perekat kebangsaan dan keagamaan.
Rapimnas ISNU memutuskan Kongres III PP ISNU akan dilaksanakan paling lambat setahun setelah masa periode kepengurusan berakhir, yaitu setelah Pilpres 2024. Rapimnas menyetujui Ralimnas III yang akam dilaksanakan sebelum kongres. Banyak pimpinan wilayah di luar pulau Jawa yang mengusulkan diri menjadi tuan rumah Rapimnas dan Kongres III.
