KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, menekankan sejumlah hal penting untuk diselesaikan bersama saat menghadiri Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-51, Jumat (17/3/2023). Beberapa hal tersebut yakni soal kekerasan pada anak dan menekan stunting.
"Terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin selama ini serta banyak juga insight dari PKK untuk Pemerintah Kota Kediri. Dengan masukan itu, kita bisa bergerak lebih cepat dan membawa dampak positif. Di PKK juga ada edukasi di masyarakat mengenai banyak hal," ujarnya.
BACA JUGA:
- Kediri Jadi Kota dengan Inflasi Terendah di Jawa Timur pada April 2024, Zanariah Sampaikan Apresiasi
- Zanariah Terima LHP LKPD 2023, Kota Kediri Pertahankan Opini WTP 10 Kali Beruntun
- Arahan Pj Wali Kota Kediri di Sosialisasi Penilaian Mandiri dan Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi
- Telisik Peradaban Tionghoa, Pemkot Kediri dan Pasak Jelajahi Kawasan Pecinan
Menurut dia, kasus kekerasan pada anak ini seperti fenomena gunung es, sehingga membutuhkan komitmen dan kolaborasi untuk memberantasnya. Pihaknya bersama berbagai pihak telah mendeklarasikan mencegah kekerasan pada anak.
"Di Kota Kediri anak-anak harus dilindungi agar dapat bermain dengan senang dan mendapat pendidikan yang layak. Saya juga berharap Bapak-Ibu semua dan organisasi wanita juga ikut menjadi pelindung bagi anak-anak," tuturnya.
"Bahkan baru-baru ini Bapak Presiden mengeluarkan Peraturan Presiden untuk penghapusan kekerasan pada anak. Ini masalah serius yang harus segera kita selesaikan bersama," imbuhnya.
Abu juga mengajak untuk menyelesaikan masalah stunting. Di mana masalah ini kompleks dan harus kerja keras untuk menyelesaikannya. Pemerintah Kota Kediri bersama PKK juga terus memberikan edukasi mengenai pencegahan stunting dan pemenuhan gizi bagi anak.
Ia meminta agar di Kota Kediri ada data khusus stunting untuk dijadikan dasar dalam merumuskan kebijakan. Seperti misalnya dengan memberikan asupan gizi kepada anak-anak melalui tukang sayur.