KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kondisi Sungai Brantas yang melewati Kota Kediri mengalami kenaikan debit air usai Bendungan Serut di Kabupaten Blitar dibuka. Arus sungai juga terlihat sangat deras.
Menurut informasi, debit air Sungai Brantas di daerah Blitar dan Tulungagung telah menunjukkan peringatan siaga merah.
BACA JUGA:
- Peringati Hari Bumi dan Air Dunia, Berikut Aksi Nyata yang Dilakukan Pj Wali Kota Kediri
- Dilaporkan Hilang Tiga Hari Lalu, Nenek di Blitar Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Brantas
- Pembangunan Jembatan Jongbiru Kediri Diperkirakan Meleset dari Target Penyelesaian
- Hari Kedua, Tim Gabungan Belum Temukan Korban Terseret Arus Sungai Kedak Kediri
Melihat kondisi ini, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memberikan imbauan kepada warga Kota Kediri.
“Bagi warga Kota Kediri dan sekitarnya, sekarang ini arus Sungai Brantas sangat deras. Jadi, ada beberapa barang yang hanyut seperti pohon bambu yang nyangkut di jembatan lama sehingga jembatan ditutup. Saya mohon kepada seluruh warga yang ada di pinggir Sungai Brantas untuk berhati-hati, tidak bermain-main dengan arus Sungai Brantas,” pesannya saat meninjau debit air Sungai Brantas.
Wali kota yang karib disapa Mas Abu itu mengaku sudah membuka Bendungan Waru Turi, namun debit air Sungai Brantas yang mengalir di Kota Kediri tetap saja tinggi. Padahal, seharusnya bila bendungan sudah dibuka, debit air Sungai Brantas yang mengalir di Kota Kediri mengalami penurunan.
Karena hal itulah, Abu Bakar meminta warga agar tidak main di tepi atau bibir Sungai Brantas. Karena kondisi saat ini tepi sungai sudah tertutup oleh air.
"Untuk sementara waktu juga diimbau agar tidak mencari ikan, karena arusnya sangat kencang dan berbahaya. Selain itu, Taman Brantas juga ditutup sementara demi keamanan bersama," pungkasnya.
Saat meninjau kondisi Sungai Brantas, diketahui ada perahu tambangan yang mengangkut orang tampak terbawa arus saat melewati Jembatan Brantas Lama.
Petugas gabungan berusaha memberi pertolongan, namun perahu tambangan tersebut terus melaju dan belum diketahui nasibnya hingga berita ini dikirim. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News