Empat Organisasi Jurnalis di Kediri Minta Panpel Persik Minta Maaf

Empat Organisasi Jurnalis di Kediri Minta Panpel Persik Minta Maaf Ketua PWI Kediri, Bambang Iswahyoedhi (kiri), dan pengurus organisasi Jurnalis saat dipertemukan dengan Panpel Persik untuk mediasi oleh polisi. Foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Empat organisasi wartawan di yakni, AJI (Aliansi Jurnalis Independen), PWI (Persatuan Wartawan Indonesia), IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi), dan PFI (Pewarta Foto Indonesia), menuntut Panitia Pelaksana (Panpel) untuk minta maaf.

"Meminta manajemen , khususnya media officer melakukan pemulihan kredibilitas jurnalis/wartawan di dengan mengeluarkan siaran pers yang mengklarifikasi penyebutan 'oknum media' sebagai pelaku kekerasan. Kami juga menuntut Media Officer , menyampaikan permintaan maaf kepada para Jurnalis di ," ujar Ketua PWI , Bambang Iswahyoedhi, melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Minggu (25/9/2022).

Pihaknya juga meminta manajemen secara keseluruhan untuk meningkatkan profesionalisme dalam menjalankan tugas, sehingga kasus serupa tidak terulang.

Sebelumnya, sejumlah organisasi wartawan di  telah menyampaikan pernyataan sikap pada 21 September 2022 atas tuduhan 'oknum media' sebagai pelaku kekerasan. 

Atas tudingan itu, para awak media telah menyampaikan sikap. Antara lain, mengecam aksi kekerasan dalam olahraga sepak bola. Berikutnya, memastikan pelaku bukan jurnalis/wartawan di dan meminta manajemen menemukan pelaku dalam tempo 1x24 jam.

Lalu, Manajemen dituntut untuk segera meminta maaf serta mencabut pernyataan yang disampaikan media officer dan menyebut pelaku adalah oknum media.

Menanggapi tuntutan ini, Panpel sudah mengidentifikasi pelaku. Panpel juga menyiarkan rekaman video permintaan maaf pelaku, yang menegaskan jika dirinya bukan wartawan.

"Untuk itu kami menghargai komitmen tersebut sebagai itikad baik untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan ini. Namun demikian, Media Officer belum menyampaikan pernyataan resmi melalui siaran pers untuk mencabut stigma 'oknum media', serta meminta maaf atas tuduhan yang tidak sesuai fakta. Apalagi siaran pers yang menyebut 'oknum media' pada 20 September 2022 telah tersebar luas di media massa dan media sosial, hingga menimbulkan kegaduhan," urai Bambang. (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO