Meriahkan HUT RI ke-77, Warga Manukan Lor Surabaya Sulap Kampungnya jadi Kampung Kartun

Meriahkan HUT RI ke-77, Warga Manukan Lor Surabaya Sulap Kampungnya jadi Kampung Kartun Seorang remaja putra tampak serius mewarnai sebuah gambar kartun karakter burung garuda.

Ia menjelaskan bahwa sudah menjadi tradisi di kampungnya jika bulan Agustus tiba, ia bersama warga menghiasi jalan kampung dengan gambar-gambar atau tulisan-tulisan memakai cat meski tidak banyak, hanya di titik-titik tertentu.

"Namun, karena kami memiliki ratusan kaleng cat, maka kita berani untuk melukis sepanjang kampung dengan gambar-gambar tokoh kartun atau animasi yang disukai oleh anak-anak. Hingga akhirnya mucullah ide membuat , karena banyak gambar atau lukisan tokoh kartunnya yang telah kita buat di jalan kampung ini," jelas Nardi, sapaan Pak RT Kampung Ertiga (RT 03) ini, Rabu (17/8/20222).

(Tak mau kalah, remaja putri sedang mengecat hasil karya gambar atau lukisannya tokoh kartun Hello Kitty hingga Keroppi)

Meski memiliki ratusan kaleng cat kemasan rata-rata 1 kg itu, Nardi mengaku ada kendala saat merealisasikan kampungnya menjadi tersebut. Pasalnya, ratusan cat kaleng yang diterimanya itu variasi warnanya terbatas. Jadi, dibutuhkan kreativitas tambahan para 'seniman' kampung dalam memadukan warna yang apa adanya itu. Selain itu, jumlah cat minyak tersebut ternyata masih belum bisa mengkaver jalan kampung sepanjang 250 meter itu, akhirnya menambah cat dengan membeli cat air untuk menutupi kekurangannya.

"Yah, namanya juga dapat gratisan mas, masak pilih-pilih. Kalau kita mau rikues ya kita pilih warna sesuai dengan tokoh kartun tersebut. Jadi, ya kita manfaatin warna-warna yang ada. Tinggal kita sesuaikan saja dengan karakter-karakter atau tokoh kartun yang akan kita warnai. Tapi, sebisa mungkin gambar atau lukisan, kita sesuaikan dengan riilnya sang tokoh, supaya anak-anak juga tidak kesulitan mengenali tokoh-tokoh kartun favorit mereka," paparnya.

Nardi mengaku, untuk menyelesaikan setiap tokoh karakter atau kartun tersebut membutuhkan waktu 1 hingga 2 jam. Tergantung kerumitan tokoh tersebut dan jumlah orang yang mengerjakannya. Sedangkan untuk menyelesaikan seluruh jalan kampung dengan panjang kurang lebih 250 meter itu, ia mengaku melakukan pengecatan membutuhkan waktu sekitar dua minggu yang dikerjakan di waktu siang dan malam.

"Kita bisa full-nya pas saat akhir pekan, pas malam Minggu itu, karena pas banyak yang libur. Mereka ini rata-rata karyawan kantor, jadi bisanya saat malam hari ngecatnya. Namun, ada juga yang ngecatnya pagi atau siang kalu pas dapat shift malam di kerjaannya," ungkapnya. (ari/*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO