MADIUN, BANGSAONLINE.com - Sesuai dengan program baru Lembaga Pembiayaan Eksport Indonesia (LPEI), bahwa tahun ini akan diciptakan 15 desa devisa sesuai dengan kuota yang diperolehnya. Maka, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sangat getol untuk memperkenalkan program tersebut ke desa-desa se-Jawa Timur.
Saat kunjungan kerjanya di Rumah Coklat yang berada di Desa Bodang, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Selasa (15/2), Khofifah mendorong desa tersebut untuk menjadi desa devisa, Selasa (15/2/2022).
BACA JUGA:
- Dispendikbud Kabupaten Madiun Adakan Festival Panen Karya Hasil Belajar CGP
- Percepat Target Indonesia Emas, Khofifah Ajak PMII Bangun Konsolidasi Internal dan Eksternal
- Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati, PDIP Madiun: Belum Ada yang Daftar
- Dibuka Hari ini, SMKN 1 Jenangan Ponorogo Jadi Tempat LKS di Kota Madiun
"Sebagai syarat untuk menjadi desa devisa adalah mempunyai hasil produk sendiri, bukan milik orang lain, mempunyai keunikan, potensi market bisa diperluas, penduduknya mempunyai usaha yang sama dalam 1 desa," terang Khofifah kepada BANGSAONLINE.com.
Secara syarat, Khofifah menilai Desa Bodang sangat layak untuk diajukan menjadi desa devisa. Karena penduduknya mayoritas menanam coklat dan kopi dan telah dipasarkan sudah dalam bentuk kemasan dan siap dikonsumsi
"Saat saya menjadi Dewan di tahun 1992, bahasa yang sering saya ungkapkan adalah petik, olah, kemas, jual. Dan mulai sekarang sudah harus mulai tanam, petik, olah, kemas, jual," tambahnya.