Ilustrasi stok minyak goreng.
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto berupaya untuk menjamin pasokan minyak goreng di masyarakat tercukupi. OPD yang dipimpin Iwan Abdillah ini juga berusaha agar harga minyak goreng sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp14 ribu per liter.
Upaya itu dilakukan dengan rutin turun langsung ke mendatangi pasar maupun toko, untuk melakukan pemantauan dan penertiban, serta memberikan arahan atau sosialisasi kepada para pedagang agar tidak menimbun minyak goreng.
BACA JUGA:
- Emak-emak Full Senyum! Cara dan Bahan ini Ampuh Jernihkan Minyak Goreng yang Sudah Keruh
- Ibu-ibu Sering Salah di Sini! Jangan Simpan Minyak Goreng dengan Cara ini
- Kendalikan Inflasi, Bupati Ikfina Luncurkan Program Wulandari
- Kendalikan Inflasi Daerah, Disperindag Kabupaten Mojokerto Gencar Operasi Pasar
"Untuk sampai saat ini, kebutuhan stok minyak goreng di Kabupaten Mojokerto relatif aman dan rata-rata harga minyaknya sesuai HET. Kebijakannya tidak lagi satu harga, karena curah Rp11.500 per liter, kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan premium Rp14.000," ujar Iwan, Senin (15/2).
Iwan mengakui, hasil pemantauan di lapangan, masih ada beberapa pedagang yang menjual minyak goreng dengan harga tinggi. Menurutnya, hal itu dikarenakan mereka masih menjual stok lama.
Kendati demikian, ia memastikan stok minyak goreng tetap aman dan terkendali. "Disperindag juga menyalurkan minyak goreng kemasan kepada 1.500 para pelaku industri kecil menengah (IKM) dengan harga sesuai HET, agar para pelaku IKM masih dapat melaksanakan usahanya," katanya.
"Disperindag terus bekerja maksimal, agar stok sangat memadai untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat. Meskipun di lapangan masih ada yang di atas HET, namun sudah mulai ada beberapa pedagang yang sudah sesuai dengan HET," tambahnya. (ris/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
