​Mahasiswa Desak KPK Usut Gibran-Kaesang, Aktivis 98 Minta Mega Tak Diam

​Mahasiswa Desak KPK Usut Gibran-Kaesang, Aktivis 98 Minta Mega Tak Diam Ada dua kelompok demo di Gedung Merah Putih KPK. Yaitu para mahasiswa dan aktivis 98. Tampak para pendemo saat melakukan aksi di gedung KPK, Senin (24/1/2022). Foto: detik.com

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Para mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Merdeka menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin siang (24/1). Di hari yang sama, sejumlah massa Aktivis 98 juga melakukan demo serupa.

Para mahasiswa ini mendukung KPK untuk mengusut tuntas dugaan tindak pidana Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang diduga dilakukan dua putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming Raka.

Para mahasiswa itu sempat menemui perwakilan pegawai KPK untuk memberikan bukti tambahan terakhir praktik rasuah yang diduga dilakukan Gibran-Kaesang tersebut.

"Kami ingin memberikan bukti tambahan kepada pihak KPK untuk mempercepat proses kasus yang dilaporkan saudara Ubedilah Badrun, yaitu sebuah video rekaman pengakuan saudara Kaesang tentang privilege sebagai anak Presiden. Apa yang kami lakukan dilindungi UU," kata Ketua KMM Riki Sandi, Senin (24/1).

Pihak KPK pun menerima. Tanda terima tertulis distempel dari pihak KPK. Pertemuan itu berlangsung pukul 14.55 WIB.

Koalisi Mahasiswa Merdeka ini juga menyerahkan dokumen tambahan berupa Flashdisk yang diduga terkait dengan dugaan keterlibatan Gibran-Kaesang dalam praktik KKN.

Menurut Riki, video tersebut mempertontonkan suatu tindakan pamer kekuasaan, dan sangat bertentangan sengan semangat reformasi 1998.

"Standar etika sudah bermasalah. Seorang anak Presiden berbisnis pada saat ayahnya masih menjabat dan kemudian mengakuinya sebagai suatu privilege. Ini tak dapat kami terima. Kami memandang kasus ini sudah sangat layak untuk ditindaklanjuti," tegasnya lagi.

Para mahasiswa ini mendesak KPK untuk mengusut tuntas dugaan tindak pidana Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang diduga dilakukan dua putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming Raka.

Sementara Aliansi Aktivis '98 meminta Ketua Umum PDI Perjuangan Soekarnoputri untuk tidak berdiam diri melihat dugaan praktik Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang diduga dilakukan oleh dua putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

Sebab, pada era reformasi 1998, Soekarnoputri turut andil besar memperjuangkan Indonesia bebas dari KKN. Untuk itu, tidak boleh diam menyaksikan kebobrokan oknum penguasa yang terjadi di depan matanya.

Hal itu ditegaskan oleh seorang orator dari Aliansi Aktivis '98 yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin siang (24/1).

"Kepada Ibu , dulu kami berjuang bersama Ibu , tetapi saat ini Ibu , kalau Ibu tidak berani melawan KKN, kami menuntut Ibu bertanggungjawab dunia dan akhirat," tegas sang orator dari atas mobil komando dengan nada menggebu-gebu.

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO