Penjual Kacang Goreng Renteng Asal Kota Probolinggo Bisa Naik Haji

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sunak Mutiha Djumakah (65), seorang janda tua penjual kacang goreng renteng yang mampu menunaikan ibadah haji. Seluruh biaya ibadah haji itu ia tabung sedikit demi sedikit dimasukkan ke dalam celengan.

Wanita paruh baya asal Jl. Cokroaminoto Kebonsari Kota Probolinggo ini menjadi salah satu wanita paling beruntung di dunia. Pasalnya, pada musim haji tahun ini ia dapat berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji melalui kelompok terbang (kloter) 9.

“Saya dari dulu itu mas suka mengatur uang, saya punya hasil jualan langsung saya masukkan mas ke dalam jembung (celengan),” terang nenek dengan dua cucu ini.

Dengan logat bahasa Madura yang amat kental, ia berusaha menceritakan kisahnya berjualan kacang, hingga ahirnya bisa menabung untuk menunaikan ibadah haji.

Kacang goreng renteng milik Mak Sunak diproses dari nol. Kacang yang masih berkulit lalu direbus, selanjutnya dikupasi, kemudian diberi bumbu, digoreng, diberi bawang, baru kemudian dikemasi.

Harga yang dipatok oleh Mak Sunak tidak mahal, justru tergolong murah. Satu renteng kacang goreng yang berisi 12 itu dipatok seharga 4800, selanjutnya dijual oleh penadah senilai 6000. Keuntungan yang didapat pun tidak seberapa. Namun siapa sangka dengan ketekunan Mak Sunak dalam menabung, ia berhasil mendaftar haji.

“Penghasilan saya sehari itu ndak mesti mas, paling 20.000 sampai 30.000 sehari, ya gimana lagi, uang ini harus saya tabungkan mas, kalau dak pinter-pinter nabung, dak bisa haji saya mas,” sambung Mak Sunak.

Wanita yang telah berjualan kacang renteng selama 14 tahun ini mengaku tidak ingin menghamburkan uang hasil jerih payahnya. Menurutnya, daripada dihamburkan lebih baik ditabungkan untuk kebutuhan yang lebih penting.

Mak Sunak juga menghajikan orang tuanya dengan diwakilkan orang lain atau lebih dikenal disebut badal haji. Biaya badal haji untuk kedua orang tuanya senilai 10.000.000. Tentu jumlah yang tidak sedikit. Namun bagi Mak Sunak dengan menghajikan orangtuanya merupakan kebahagiaan yang tidak ternilai olehnya.

Mak Sunak mengaku merasa senang tahun ini dia dipanggil Allah SWT ke tanah suci. Keluarganya yang semula sedih dan tidak tega melepaskan Mak Sunak, ahirnya justru terharu oleh Mak Sunak.

“Allah itu maha adil mas, orang seperti saya yang tidak berpendidikan ternyata dipangggil juga oleh Allah SWT. Allah maha adil mas,” imbuhnya dengan mata berkaca-kaca.

Setibanya di tanah suci nanti, Mak Sunak betul-betul ingin beribadah yang khusuk kepada Allah SWT. Tidak banyak yang ingin ia panjatkan di hadapan Allah SWT. Mak Sunak hanya ingin ridho Allah SWT.

Mak Sunak juga berpesan kepada umat Islam yang ingin berhaji agar menata niat, berusaha sungguh-sungguh, dan meyerahkan semuanya kepada Allah SWT.

Sesuai jadwal, Mak Sunak yang tergabung dakam kloter sembilan akan diberangkat dari Bandara Juanda menuju Arab Saudi pada hari ini (Selasa, 9/7) pukul 21.25 WIB. (ian/rev)