Hijaukan Indonesia, Petrokimia Gresik Koordinir Penanaman 12.300 Pohon
Editor: Rohman
Wartawan: Syuhud
Minggu, 28 November 2021 19:00 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) menugaskan Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri, untuk turut andil dalam gerakan BUMN Hijaukan Indonesia Provinsi Jawa Timur dengan mengoordinasikan penanaman 12.300 bibit pohon di Kabupaten Gresik, Pasuruan, dan lahan bekas longsor Kota Batu, Minggu (28/11).
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, mengatakan bahwa pihaknya berkolaborasi dengan seluruh BUMN yang ada di Jawa Timur, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, Kodam V/Brawijaya, pemerintah kabupaten/kota setempat, serta melibatkan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) dan Gerakan Pramuka dalam agenda tersebut.
BACA JUGA:
Bapak dan Anak yang Tercebur ke Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Petugas Perluas Pencarian
Bapak dan Anak Tenggelam ke Sungai Sidoarjo-Gresik, Petugas Lakukan Pencarian
Hadapi Proliga 2024, Petrokimia Gresik Launching GPPI Volley Ball Club
Tabrak Pohon, Pemudik di Kota Batu Alami Kecelakaan hingga Istri Kritis
"Kolaborasi ini sangat penting sehingga gerakan Menanam Pohon Indonesia dapat memberikan dampak yang lebih besar," ujarnya.
Adapun kegiatan BUMN Hijaukan Indonesia di Provinsi Jawa Timur terbagi di dua titik, yakni penanaman 300 bibit pohon di Kabupaten Pasuruan dan penanaman 12.000 bibit pohon di Bumiaji, Kota Batu, seluas 72 hektare yang menjadi daerah banjir bandang beberapa waktu lalu.
"Di momen ini, kita juga melakukan upaya revegetatif daerah longsor di Kota Batu," kata Dwi yang saat ini juga sedang mencalonkan diri menjadi Wakil Ketua Umum PII (Persatuan Insinyur Indonesia) periode 2021-2023.
Di Kabupaten Pasuruan, penanaman dilakukan di lahan 4,2 hektare di Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, yang merupakan kawasan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cowek BKPH Lawang Timur, KPH Pasuruan Divisi Regional Jawa Timur.
Dari 300 bibit pohon yang ditanam, rinciannya terdiri dari 50 bibit alpokat mentega, 50 alpokat aligator, 50 bibit durian, 150 bibit nangka 150. Tanaman ini dipilih dari bibit tanaman sambung/stek yang cocok untuk kegiatan konservasi.
"Jenis bibit ini diprediksi sudah bisa berbuah dalam waktu tiga tahun untuk dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar," tuturnya.
Simak berita selengkapnya ...