Diduga Persaingan Caketum PBNU, Aksi Borong Hotel atas Nama Kemenag Rusak Nama Jokowi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Diduga Persaingan Caketum PBNU, Aksi Borong Hotel atas Nama Kemenag Rusak Nama Jokowi

Editor: MMA
Selasa, 09 November 2021 09:48 WIB

Presiden RI Joko Widodo saat membuka Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU), di Jombang, Jawa Timur, 1 Agustus 2015. Pembukaan Muktamar NU ini dihadiri pula oleh sejumlah Menteri Kabinet Kerja. Foto: TEMPO/Subekti

Irfandi bahkan menyebutkan sejumlah hotel yang terkonfirmasi dipesan oleh . Di antaranya, Hotel Novotel 80 kamar, Hotel Emersia 80 kamar, Hotel Springhil 80 kamar, Hotel Yuna 120 kamar, Hotel Amalia 70 kamar, Hotel Swissbell 50 kamar, hingga Hotel Sheraton 80 kamar.

"Saya mempertanyakan, kenapa negara seakan mengindikasikan melakukan sabotase terhadap kegiatan ini, sehingga mereka memborong tingkat hunian hotel yang bertepatan dengan agenda Muktamar," kata dia.

Irfandi minta agar kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyikapi secara serius kasus ini.

(Muhammad Irfandi (paling kiri berbaju hijau). Foto: Lampung Post)

Irfandi menilai tindakan oknum itu berdampak buruk pada pelaksanaan Muktamar NU. Pasalnya, panitia kesulitan menyediakan fasilitas kepada para tokoh NU dan para tamu dari penjuru nusantara yang akan menghadiri Muktamar.

"Bahkan ini kegiatan Internasional, karena banyak PCNU di luar negeri yang akan datang. Nah, kami panitia ini nanti kesulitan mencarikan tempat yang nyaman untuk kiai dan para tamu," kata Muhammad Irfandi kepada media.

"Muktamar di Lampung harus sukses, tidak boleh dinodai dengan cara tidak sehat seperti ini," tambahnya.

Bagaimana tanggapan ? Plt Kabiro Humas Data dan Informasi Kementerian Agama, Thobib Al-Asyar membantah tudingan pihak PWNU Lampung yang mengatakan oknum memborong hotel yang tersebar di Bandar Lampung bertepatan dengan pelaksanaan kegiatan Muktamar NU ke-34 di kota tersebut pada 23-25 Desember 2021.

"Bahwa itu tidak benar sama sekali," kata Thobib dalam keterangan resminya yang sudah diizinkan dikutip, Senin (8/11) malam.

Thobib – dikutip CNN - menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dan mengecek kabar tersebut ke Kantor Wilayah Lampung. Lampung, kata dia, tidak memesan kamar-kamar tersebut. Sama halnya dengan Pusat di Jakarta.

"Demikian juga pusat tidak [memborong kamar hotel], karena penggunaan uang negara ada mekanismenya," kata Thobib. (mma)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video