Diduga Persaingan Caketum PBNU, Aksi Borong Hotel atas Nama Kemenag Rusak Nama Jokowi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Diduga Persaingan Caketum PBNU, Aksi Borong Hotel atas Nama Kemenag Rusak Nama Jokowi

Editor: MMA
Selasa, 09 November 2021 09:48 WIB

Presiden RI Joko Widodo saat membuka Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU), di Jombang, Jawa Timur, 1 Agustus 2015. Pembukaan Muktamar NU ini dihadiri pula oleh sejumlah Menteri Kabinet Kerja. Foto: TEMPO/Subekti

LAMPUNG, BANGSAONLINE.com - Heboh munculnya berita oknum atas nama Kementerian Agama () memborong kamar hotel di Lampung saat Muktamar NU ke-34 pada 23-25 Desember 2021 diduga tak lepas dari persaingan calon ketua umum PBNU.

“Jangan salah paham. Itu bukan pemerintah mau sabotase Muktamar NU. Tapi ada dugaan oknum atas nama pemerintah () yang memanfaatkan kewenangannya untuk memenangkan calonnya sebagai ketua umum PBNU,” ujar KH A Wahid Asa, mantan Wakil Ketua PWNU Jawa Timur kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (9/10/2021).

Menurut Kiai Wahid Asa, jika berita itu benar, maka tindakan itu sagat fatal. “Ini bisa merusak nama pemerintah. Terutama Presiden Jokowi. Karena orang yang tak tahu mengira bahwa pemerintah akan melakukan sabotase Muktamar NU,” kata Wahid Asa yang sejak muda menjadi aktivis NU.

Penilaian senada disampaikan KH Muchlis Muhsin, pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Bangkalan Madura. Menurut dia, aksi borong hotel di Lampung itu sangat gampang dideteksi. Bahkan, menurut Kiai Muchlis, kentara sekali bahwa itu bagian dari manuver politik untuk memenangkan calon ketua umum PBNU.

“Jika berita itu benar, ini mudah sekali mendeteksinya. Dan ini sangat bahaya karena berpotensi merusak nama Pak Jokowi. Padahal semua tahu bahwa itu bagian dari persaingan untuk memenangkan calonnya,” tegas Kiai Muchlis kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (9/10/2021).

Kiai Muchlis yang kini sedang menempuh S3 di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) juga mengungkapkan bahwa masalah ini di internal NU sangat ramai dibicarakan.

Menurut Kiai Muchlis Muhsin, aksi borong hotel seperti itu sering terjadi dalam setiap perhelatan, terutama dalam persaingan untuk memenangkan calon ketua umum. “Kita kan sudah paham. Dalam persaingan untuk memenangkan calon ketua umum kan selalu seperti itu. Hotel diborong, bahkan rumah-rumah di sekitar arena muktamar juga diborong, agar lawannya tak kebagian tempat,” kata Kiai Muchlis Muhsin.

Kiai Wahid Asa menyayangkan cara-cara seperti itu masih dilakukan oleh oknum pengurus NU. “Ini kan merusak NU. Mainnya terlalu kasar. Jika berita itu benar, maka potensi kerusakannya bisa lebih parah dari Muktamar NU Jombang. Herannya, pemainnya selalu orang-orang itu saja dari muktamar ke muktamar,” kata Kiai Wahid Asa, yang salah satu kiai pendiri Majalah Aula NU Jawa Timur.

Namun Kiai Wahid Asa enggan menyebut siapa calon ketua umum PBNU yang diduga terlibat aksi borong hotel itu. “Ya gak perlu disebut. Kan di internal NU sudah tahu semua. Yang pasti kalau di grup-grup WA para kiai dan aktivis NU sudah dibahas gamblang dan vulgar. Nama-nama calonnya juga disebut,” kata Kiai Wahid Asa yang namanya tercantum hampir di seluruh grup WA para kiai dan aktivis NU, mulai dari NU regional, nasional, hingga internasional.

Seperti ramai diberitakan, Wakil Ketua PWNU Lampung Muhammad Irfandi protes keras atas tindakan oknum yang mengatasnamakan memborong kamar hotel yang tersebar di Kota Bandar Lampung bertepatan dengan pelaksanaan Muktamar ke-34 NU di Lampung pada 23-25 Desember 2021.

"Kita semua tahu 23-25 Desember ada kegiatan Muktamar NU yang ke-34, ada oknum mengatasnamakan melakukan booking hotel besar-besaran di Lampung bertepatan dengan agenda Muktamar," tegas Muhammad Irfandi kepada wartawan, Senin (8/11).

Menurut dia, hampir seluruh hotel di Bandar Lampung habis dipesan oleh oknum yang mengatasnamakan tersebut. Bahkan, pemesanan itu dilakukan mulai dari hotel berbintang hingga hotel bertaraf biasa.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video