Gus Miftah: HSN Bukti Pemerintah Hargai Eksistensi Santri
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Sugianto
Senin, 25 Oktober 2021 14:46 WIB
PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Eksistensi dan keberadaan santri di Indonesia sudah mendapatkan penghargaan dari pemerintah. Terbukti, pemerintah menetapkan 22 Oktober sebagai santri-nasional" rel="tag">Hari Santri Nasional (HPN).
Hal ini disampaikan Pengasuh Ponpes Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburokhman atau dikenal Gus Miftah saat menghadiri tabligh akbar yang menjadi rangkaian peringatan HSN 2021 di Puri Manggala Bhakti Kota Probolinggo, Minggu (24/10) malam.
BACA JUGA:
Di Pamekasan, Khofifah Pesankan Pentingnya Kedermawanan Orang Kaya
Bersama Gus Miftah dan Denny Caknan, Khofifah Sowan ke Pengasuh Ponpes Al Falah Ploso Kediri
Bawang Mas Group Bershalawat Bersama Gus Miftah, Gubenur Jatim, dan Ribuan Warga Pamekasan
Khofifah Indar Parawansa dan Gus Miftah Hadiri Harlah Muslimat NU di Jember
"Keberadaan para santri itu sudah diakui oleh pemerintah," tandasnya.
Menurut dia, mengasuh anak dalam jenjang pendidikan itu sangat penting, terutama faktor peran orang tua itu sendiri. "Untuk menjadikan anak menjadi seorang santri yang unggul itu tidak lepas dari peran orang tua," katanya.
Pria keturunan ke-9 Kiai Ageng Hasan Besari, Pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo itu mencontohkan Ibunda Imam Syafi'i. "Beliau menceritakan ada dua rahasia dalam mengasuh anak sehingga Imam Syafi'i menjadi seorang ulama besar. Apa itu? Beliau itu saat menyusui menggunakan ASI dan selalu berwudhu sebelum menyusui," kata Gus Miftah.
Simak berita selengkapnya ...