Tafsir Al-Kahfi 71-73: Khidir dan Kiai Idris Kamali, Kiai yang Memberkahi Sekaligus Mengkualati
Editor: Redaksi
Sabtu, 16 Oktober 2021 21:48 WIB
Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag*
71. Fanthalaqaa hattaa idzaa rakibaa fii alssafiinati kharaqahaa qaala akharaqtahaa litughriqa ahlahaa laqad ji'ta syay-an imraan.
BACA JUGA:
Tafsir Al-Kahfi 79-81: Membunuh Atas Nama Tuhan
Tafsir Al-Kahfi 79-81: Guru Menjelaskan Jawaban Soal Setelah Ujian
Tafsir Al-Kahfi 77-78: Materi Tes Ketiga untuk Nabi Musa, Merenovasi Pagar
Tafsir Al-Kahfi 74-76: Tes Kedua untuk Nabi Musa, Melihat Anak Kecil Dibunuh dengan Sadis
Maka berjalanlah keduanya, hingga ketika keduanya menaiki perahu lalu dia melubanginya. Dia (Musa) berkata, “Mengapa engkau melubangi perahu itu, apakah untuk menenggelamkan penumpangnya?” Sungguh, engkau telah berbuat suatu kesalahan yang besar.
72. Qaala alam aqul innaka lan tastathii’a ma’iya shabraan.
Dia berkata, “Bukankah sudah aku katakan, bahwa sesungguhnya engkau tidak akan mampu sabar bersamaku?”
73. Qaala laa tu-aakhidznii bimaa nasiitu walaa turhiqnii min amrii ‘usraan.
Dia (Musa) berkata, “Janganlah engkau menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah engkau membebani aku dengan suatu kesulitan dalam urusanku.”
TAFSIR AKTUAL
Keheranan Musa, terhadap tukang perahu komersial yang sudi menyeberangkan Khidir dan rombongan secara cuma-cuma, hal itu karena sesungguhnya Musa benar-benar tidak mengerti bagaimana keyakinan masyarakat sekitar terhadap sosok seorang Khidir.
Simak berita selengkapnya ...