Program Telesenter tak Merata, Masih Banyak Petani 'Gaptek' di Sumenep
Editor: Revol
Wartawan: Faisal
Sabtu, 14 Maret 2015 18:07 WIB
SUMENEP (BangsaOnline) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mengatakan bahwa petani di wilayah Kabupaten Sumenepn masih banyak yang gagap teknologi (gaptek). Hal itu dibuktikan banyaknya petani dalam mengelola lahan pertanian masih menggunakan cara tradisional. Akibatnya, sejumlah petani seringkali mengalami gagal panen karena banyak yang belum mengetahui cara untuk mengantisipasi gagal panen tersebut.
Kepala Dinas Komonikasi dan Informasi (Diskominfo) Sumenep, Yayak Nurwahyudi mengatakan, saat ini mayoritas petani di Kabupaten Sumenep belum paham teknologi. "Petani memang gaptek ya," katanya.
BACA JUGA:
Jelang Musim Tanam, Dirut Petrokimia Gresik Blusukan ke Distributor dan Kios Pupuk
Simak Cara Mengendalikan Hama Penggerek Tongkol Jagung
Jumpa Ratusan Petani, Wakil Wali Kota Pasuruan Tegaskan Salah Satu Kunci Pembangunan
Petrokmia Gresik Sukses Uji Coba Pemupukan Tanaman Padi dengan Drone
Menurutnya, akibat ketidakpahaman cara budidaya yang baik sesuai anjuran pemerintah, petani sering mengalami kerugian, hingga gagal panen. Oleh sebab itu, menurut Yayak, dirinya akan berupaya untuk menyediakan fasilitas umum yang mudah diakses oleh petani. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah dengan cara membangun Telesenter disetiap daerah terpencil, seperti di daerah kepulauan.
Sayangnya hingga saat ini pembangunan telesenter masih belum merata. Buktinya, di 27 Kecamatan, hanya ada dua telesenter. Yakni satu unit telesenter yang berada di 19 kecamatan daratan, dan satu unit berada 8 Kecamatan daerah kepulauan. "Satu unit di Desa Baraji, Kecamatan Dungkek, dan satu di Pulau Arjasa," terangnya.
Simak berita selengkapnya ...