Gubernur Khofifah Buka Opsi PTM Terbatas, Aktivis Pendidikan Sambut Positif | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Gubernur Khofifah Buka Opsi PTM Terbatas, Aktivis Pendidikan Sambut Positif

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Didi Rosadi
Kamis, 24 Juni 2021 18:41 WIB

Akhmad Luthfy Ramdhani, M.Pd, Aktivis Pendidikan. foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (ristek) telah menegaskan bahwa kebijakan (PTM) di sekolah masih berlaku di luar wilayah berstatus zona merah risiko Covid-19.

Gayung bersambut, Gubernur Jawa Timur mengarahkan pelaksanaan sekolah tatap muka berbasis kecamatan. Jika kecamatan berada di zona merah dan oranye, maka pembelajaran dilaksanakan jarak jauh.

Tetapi, yang zona kecamatannya sudah warna kuning dan hijau maka diperbolehkan melaksanakan terbatas. Untuk zona kuning yang ikut adalah 25 persen dari kapasitas kelas. Kemudian untuk yang zona hijau 50 persen dari kapasitas kelas. Pembatasan juga berlaku dalam hal durasi pembelajaran, yaitu hanya 2 jam per hari.

Kebijakan ini memantik respons positif publik, di antaranya aktivis pendidikan, Akhmad Luthfy Ramadhani, M.Pd. Menurut dosen STAISAM Pungging Mojokerto ini, PTM bisa dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Salut dengan Ibu Khofifah yang tak berhenti menyuarakan suara hati masyarakat tentang pendidikan. Karena memang sekolah tatap muka dengan tetap menjalankan prokes ketat, adalah kebutuhan. Ada banyak faktor yang menjadi tatap muka jauh lebih dibutuhkan dan tidak perlu diperdebatkan lagi," tutur Luthfy, Kamis (24/6/2021).

Lebih lanjut, Luthfy menjelaskan beberapa alasan yang menyebabkan PTM harus segera dijalankan. Di antaranya adalah efektivitas pembelajaran, mendorong siswa agar fokus belajar, membantu siswa mengejar ketinggalan, mengurangi ancaman putus sekolah, menekan angka kekerasan pada anak, dan mengurangi tekanan psikososial.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video