25.000 Tikus Mati di Tangan Petani, Disperta Bojonegoro Sebut Sukses
Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Eky Nurhadi
Jumat, 11 Juni 2021 14:54 WIB
"Semoga ada tambahan dana sehingga bisa diajukan kegiatan berburu tikus lagi. Kami minta petani juga tidak berhenti di program lomba saja, tetapi terus diburu tikus yang ada di sawah supaya populasinya terus menurun," ungkapnya.
Lomba berburu tikus-tikus itu dikhususkan kepada para petani di Kecamatan Kanor, Bojonegoro. Ada sembilan desa yang telah ditunjuk oleh disperta sebagai pesertanya. Sembilan desa itu ada 25 kelompok tani (poktan) yang siap membeli tikus senilai Rp 2.000 per ekor.
"Kenapa hanya di Kecamatan Kanor? Yang pertama, karena ini program kita yang baru, kemudian yang kedua karena di wilayah Kanor khususnya daerah bantaran Sungai Bengawan Solo sedang masa tanam. Selain itu juga populasi tikus di daerah ini banyak sekali," jelasnya.
Dengan program ini, lanjut dia, diharapkan dapat mengendalikan banyaknya hama tikus yang menyerang tanaman padi milik petani di Kecamatan Kanor. Selain itu, lomba berburu tikus tersebut juga sebagai solusi pascaadanya larangan keras menggunakan jebakan tikus beraliran listrik di sawah petani. (nur/zar)