Peringatan Nuzulul Quran, PCNU Surabaya Launching HBNO TV | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Peringatan Nuzulul Quran, PCNU Surabaya Launching HBNO TV

Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: M. Didi Rosadi
Rabu, 05 Mei 2021 19:47 WIB

PCNU Kota Surabaya memperingati Nuzulul Quran sekaligus launching HBNO TV di aula Kantor PCNU Surabaya. (foto: DIDI ROSADI/ BANGSAONLINE)

“NU punya peran besar untuk memutus sebaran Covid-19 di Surabaya khususnya dan Indonesia pada umumnya,” tegasnya.

Khusus HBNO Channel, Hartoyo juga sangat mendukung karena bisa mengikuti perkembangan zaman karena sebentar lagi sudah memasuki era 5.0. “Media ini bisa jadi media dakwah di masa pandemi dan bisa bermanfaat bagi seluruh umat khususnya warga nahdliyin,” jelasnya.

Secara khusus, Hartoyo juga menyampaikan pesan Kapolrestabes Surabaya yang meminta warga Surabaya tetap waspada terhadap sebaran Covid-19 agar Indonesia tak mengalami nasib serupa dengan India. Pasalnya, ada 14 ribuan PMI masuk dan sebagian terdeteksi terpapar mutasi virus Covid-19 dari India.

“Pemerintah sudah berupaya melakukan karantina di Asrama Haji Surabaya untuk PMI yang terdeteksi ada gejala terpapar Covid-19 di mana yang terbanyak itu berasal dari Madura. Sedangkan yang terpapar mutasi Covid-19 asal India telah ditemukan 2 orang PMI di Jakarta. Makanya kita harus selalu waspada dan tetap patuhi protokol kesehatan,” pintanya.

Masih di tempat yang sama, K.H. Agoes Ali Masyhuri dalam ceramahnya mengatakan bahwa setiap amal itu bergantung pada niatnya. Sebutir amal kebaikan akan lebih baik dan bermakna jika punya niat ikhlas. Sebaliknya kewajiban akan sia-sia jika tidak diniati dengan baik dan ikhlas.

Ulama Besar Dunnun Almisri ini mengatakan bahwa ciri orang yang beramal ikhlas adalah tidak malas, tidak mudah putus asa jika menemui kesulitan, dan senantiasa bergantung Allah. Sedangkan tanda seseorang yang ikhlas dalam beramal adalah pujian dan celaan manusia dianggap sama saja, bila beramal yang dipandang adalah wajah keridaan Allah bukan pujian manusia, bila beramal pahalanya ingin bertemu di akhirat nanti sehingga tak ada pencitraan dan kepentingan sesaat.

“Mudah-mudahan PC seperti itu, mudun ndak mudun SK tetap jalan. Belajarlah dari masa lalu, hiduplah masa kini, dan rencanakan masa depan, sehingga bisa terus menjadi percontohan,” pinta Gus Ali, sapaan akrabnya.

Pengasuh Ponpes Bumi Shalawat itu menegaskan bahwa TV itu padat modal sehingga harus dikelola secara profesional. “NU itu lahir di Surabaya, jadi harus besar, sehingga harus punya jiwa besar dan pikiran besar,” jelas Wakil Syuriah PWNU Jatim ini.

Secara khusus dia juga mengingatkan bahwa organisasi akan kuat dan menjadi pemenang di tengah-tengah masyarakat jika mempunyai tiga kekuatan, yaitu kekuatan nyata dan kematangan ideologi, punya basic kemapanan ekonomi, dan punya kemapanan budaya local wisdom.

“Menyongsong 1 abad NU bagaimana NU punya kemandirian ekonomi jangan selalu tangan di bawah terus supaya NU punya wibawa. NU itu harus mau berbagi, harus merangkul jangan memukul,” harap Gus Ali. (mdr/zar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video