​Bertemu di PP Al-Atiq, Bupati Ipuk Mau Undang Kiai Asep ke Pendopo Banyuwangi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​Bertemu di PP Al-Atiq, Bupati Ipuk Mau Undang Kiai Asep ke Pendopo Banyuwangi

Editor: MMA
Sabtu, 03 April 2021 13:40 WIB

Prof. Dr. KH. Asep Saifudin Chalim, M.A. (tengah pakai jas) dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani (nomor dua dari kanan) serta KH. Imam Subaweh (nomor dua dari kiri) dalam acara sarasehan di Pondok Pesantren Al-Atiq Sido Agung Karetan Purwoharjo Banyuwangi, Jumat (2/4/2021). (foto: ist)

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com – Safari dakwah Prof. Dr. KH. Asep Saifudin Chalim, M.A. selama dua hari di sempat bertemu Bupati Azwar Anas di Pondok Pesantren Al-Atiq Sido Agung Karetan Purwoharjo , Jumat (2/4/2021) sore. Kiai Asep dan Bupati Ipuk sama-sama menjadi pembicara dalam acara sarasehan yang digelar pondok pesantren yang diasuh KH. Imam Sibaweh, M.H. (Gus Imam) tersebut.

Dalam pertemuan tak sengaja itu, sejatinya Kiai Asep sudah mau mengakhiri ceramahnya saat Bupati Ipuk datang. “Tugas saya sudah selesai,” kata Kiai Asep yang disambut tawa para kiai dan ibu-ibu Muslimat NU serta para santri Pesantren Al-Atiq.

Namun Bupati Ipuk minta Kiai Asep meneruskan ceramahnya yang saat itu memasuki sesi tanya jawab. Kiai Asep pun melanjutkan menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan para kiai pengasuh pesantren dan ibu-ibu Muslimat NU yang hadir dalam acara tersebut.

Pada akhir ceramahnya Kiai Asep mendoakan di bawah Bupati Ipuk maju, adil, dan makmur. Para kiai, gus, ibu-ibu Muslimat NU dan para santri langsung kompak mengamini.

Usai berceramah, Kiai Asep pamit meninggalkan lokasi acara. Tiba-tiba Bupati Ipuk minta foto bersama dengan Kiai Asep. Bupati berparas cantik itu bahkan juga menyatakan mau mengundang Kiai Asep Saifuddin Chalim ke Pendopo Kabupaten .

Kiai Asep merespons positif inisiatif Bupati Ipuk. Kepada BANGSAONLINE.com, kiai miliarder tapi dermawan itu mengatakan sangat menghargai siapa pun yang mengundang. Apalagi seorang bupati. “Kita harus menghormati dan kita harus menghargai,” kata Kiai Asep seusai acara yang selama safari dakwah di didampingi M Mas’ud Adnan, Komisaris Utama HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com serta Pak Muchtar, wali santri PP Amanatul Ummah.

Kiai Asep memang banyak sekali bertemu pejabat negara. Para pejabat itu adakalanya berkunjung ke Pesantren Amanatul Ummah seperti Presiden Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin. Namun ada kalanya KIai Asep datang ke suatu wilayah untuk acara Pergunu, lalu bertemu pejabat setempat seperti Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru. Kiai Asep bertemu Gubernur Herman Deru di rumah dinasnya di Mataram.  

Gus Imam mengaku sangat bersyukur Kiai Asep bisa hadir di pondok pesantren yang diasuhnya. “Ini barakah besar. Selain barakah, kita juga bisa menimba ilmu dari Kiai Asep Saifuddin Chalim,” kata Gus Imam.

Ia mengaku sudah lama ingin pondoknya dihadiri Kiai Asep. Setahun lalu, tutur Gus Imam, dirinya sudah mengundang Kiai Asep. Tapi Kiai Asep ke Hongkong. Karena itu ia lalu memberanikan diri datang ke Pondok Pesantren Amanatul Ummah untuk mengundang kembali.

“Kalau kita sowan ke Kiai Asep selalu dikasih sarung dan uang,” kata Gus Imam yang langsung sambut tawa para kiai dan gus yang hadir.

Acara sarasehan para kiai yang berlangsung di Pesantren Al-Atiq itu berlangsung hidup dan dialogis. Para kiai pengasuh pesantren serta para gus yang hadir tampak sangat antusias melontarkan pernyataan kepada Kiai Asep, teurutama tentang bagaimana cara mengelola pesantren secara profesional sehingga maju dan berkembang pesat dalam waktu singkat seperti Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. Padahal pesantren yang didirikan dan diasuh Kiai Asep itu baru berdiri tahun 2016.

Banyak para kiai yang curhat (curahkan hati) karena pesantren yang diasuhnya tak berkembang. Seorang kiai dari pesantren kawasan Brasan , misalnya. 

“Pesantren yang saya asuh berdiri sejak Indonesia ini belum berdiri, tapi santrinya sampai sekarang hanya sekitar 4.000,” kata kiai tersebut. 

Kiai lain juga curhat karena santri yang jumlahnya hanya 100-an orang sulit diajak salat malam. "Sehari dua hari masih mau. Tapi ketika hari keempat dan kelima mulai malas," katanya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video