Potret Kemiskinan di Daerah Industri, Pasutri Cacat dan Lumpuh di Suci Manyar Luput Perhatian
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Syuhud
Sabtu, 20 Februari 2021 12:30 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Diakui atau tidak, di Kabupaten Gresik yang berjuluk kabupaten bertabur ribuan industri ini masih banyak potret kemiskinan. Misalnya, warga yang tinggal di lorong-lorong kecil perkampungan tapi luput dari perhatian pemda.
Salah satunya, potret warga miskin yang tinggal di Desa Suci Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Yakni pasangan suami istri (pasutri) Bakri dan Insanah, warga RT 02 RW 04 Desa Suci Kecamatan Manyar.
BACA JUGA:
Rekom Mendagri Turun, Hari ini Bupati Gresik Lantik Ulang 143 Pejabat
Dianggap Langgar SE Kemendagri, Pemkab Gresik Tunggu Keputusan soal Keabsahan Mutasi 147 Pejabat
Bupati dan Wabup Gresik Bagikan Ratusan Paket Sembako untuk Sopir Angkutan Umum
Pemkab Gresik Tegaskan Tak Beri Pendampingan Hukum untuk Tersangka Korupsi Hibah UMKM
Kedua pasutri ini fisiknya bungkuk, dan tinggal di kontrakan berukuran sempit dengan biaya Rp 600 ribu per bulan. Ironinya, si perempuan yang telah dikaruniai 2 anak ini badannya mati separuh (lumpuh) setelah melahirkan anak kedua. Sementara sang suami setiap hari bekerja berjualan kaos kaki keliling dengan kendaraan bermotor dengan penghasilan pas-pasan.
Agus, salah satu warga mengaku menemukan warga tersebut secara tak sengaja. Saat itu, dia sedang ngopi di warung kopi (warkop) di Desa Suci Kecamatan Manyar dan mendengar ada pasangan suami istri bungkuk, dengan kondisi istri lumpuh. Setiap harinya sang istri tersebut hanya bisa tergolek lemas tidur beralas kasur busa di lantai kos-kosan berukuran 3x3 m2.
"Ketika dengar itu saya langsung ke tempat kontrakan. Benar, Masya Allah, saya langsung menangis melihat kondisinya. Ternyata pasutri kondisi cacat dan bungkuk. Istrinya sakit, badannya mati separuh," ungkap Agus kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (20/2/2021).
Melihat kondisi korban yang memprihatinkan, Agus mengaku iba. Ia kemudian memberikan sejumlah uang untuk membantu kebutuhan hidup. "Saya spontan kasihkan uang yang kebetulan saya bawa. Kondisinya sangat memprihatinkan," bebernya.
"Saya tak sempat tanya, apakah pasutri tersebut dapat bantuan dari pemerintah setiap bulan atau tidak, baik berupa Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan lainnya," terangnya.
Simak berita selengkapnya ...