​NU Lahir atas Istikharah Kiai, Gubernur Khofifah: Santri Pemimpin Masa Depan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

​NU Lahir atas Istikharah Kiai, Gubernur Khofifah: Santri Pemimpin Masa Depan

Editor: MMA
Minggu, 31 Januari 2021 13:15 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengalungkan tanda penghargaan pada santri. Foto: ist

Motivasi membangun nasionalisme diwujudkan dengan komitmen kebangsaan yang kuat. Pasalnya, lahirnya tidak lepas dari rasa kebersamaan untuk melawan penjajah. Para kiai sepuh yang memiliki fundamental pada pemahaman Aswaja mewarnai perjalanan sejarah menuju kemerdekaan.

"Komitmen kebangsaan dengan mengajak umat untuk bangkit melawan kolonial waktu itu. Semangat juang menggelora pada tubuh organisasi ini. Salah satunya dibuktikan dengan adanya Resolusi Jihad pada Oktober 1926. Semua itu selaras dengan tema besar Harlah , tahun ini. Yaitu Khidmah : Menyebarkan Aswaja dan Meneguhkan Komitmen Kebangsaan," tandasnya.

Jika dulu komitmen kebangsaan diwujudkan dengan angkat senjata, menurut, pada masa kini cara itu belum tentu relevan. Sebab, bentuk penjajahan sudah berwujud pada digitalisasi, ekonomi, serta upaya merusak idealisme.

"Maka satu cara untuk memerangi adalah menjaga integritas, menguatkan keilmuan, serta meneguhkan persatuan dan kesatuan. Yakni melalui penguatan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas," tegas.

Terutama karena memiliki ribuan santri, pengembangan SDM santri sangat penting. Untuk itu mereka bisa menjadi pioner untuk bangkit mengaplikasikan komitmen kebangsaan. Mewujudkan motivasi membangun nasionalisme.

" akan menjadi pemimpin masa depan. Bisa jadi, seorang santri kelak akan menjadi kiai. Dia menjadi panutan santrinya. Integritas dan idealisme menjadi modal santri tersebut. Mereka bisa menguatkan komitmen kebangsaan di lingkungan santrinya," kata optimistis.

yang terjun di masyarakat, juga bisa menjadi panutan. Perilaku santri yang didasari integritas itu akan menumbuhkan empati dari masyarakat. Komitmen kebangsaan bisa diwujudkan pada implementasi kehidupan sosial.

"Sekali lagi, santri merupakan pioner yang bisa mengharumkan nama , mengemban amanah , serta mewujudkan motivasi seperti yang diharapkan oleh para pendiri ," katanya.

Karenanya, menurut, usia 95 tahun bagi bukanlah usia muda, tapi bukan juga akhir sebuah perjuangan berbasis kelembagaan.

"Perjalanan sejarah perjuangan di negeri telah membuktikan kematangan dari segi organisasi, ideologi, serta peran organisasi dalam membina masyarakat. Selamat Hari Lahir yang ke 95, mari meneguhkan khidmah , menyebarkan Aswaja, meneguhkan komitmen kebangsaan," tegas gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu. (tim)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video