Dukung TNI-Polri, Pengasuh Ponpes Lirboyo Sebut Para Pengajak Jihad Orang Pengangguran
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Muji Harjita
Selasa, 15 Desember 2020 20:25 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sejak kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS) pada 10 November 2020 lalu, narasi jihad memang menjadi lebih santer terdengar.
Mulai dari jihad untuk revolusi akhlak, sampai jihad untuk membela ulama. Dalam hal ini adalah jihad untuk membela HRS.
BACA JUGA:
Orang Tua Terdakwa Penganiayaan Santri di Kediri Sesalkan Sikap Pondok
2 Terdakwa Kasus Penganiayaan Santri di Kediri Divonis 6 Tahun 6 Bulan
Ponpes Wali Barokah Kediri Gelar Buka Puasa Bersama Sekaligus Santunan Anak Yatim
Ghibah Politik Ramadhan: Menyoal PBNU tentang Politik Dinasti dan Misi Gus Dur
Beberapa waktu yang lalu bahkan sempat viral video seorang muazin yang mengganti redaksi azan dari yang semula "Hayya ala al-shalat" menjadi "Hayya ala al-jihad", yang disinyalir merupakan seruan untuk berjihad membela HRS yang lagi-lagi harus berurusan dengan hukum.
Apalagi setelah HRS ditetapkan sebagai tersangka dan harus ditahan di Mapolda Metro Jaya sejak Sabtu, 12 Desember 2020 kemarin atas kasus pelanggaran protokol kesehatan terkait hajatan di Petamburan pada 14 November 2020 sebelumnya.
Ditahannya HRS kemudian memicu banyak reaksi dari para pengikutnya. Bahkan ada video seseorang yang mengancam akan memenggal kepala polisi jika berani memenjarakan HRS.
Simak berita selengkapnya ...