Peringati Haul Gus Dur ke-11, Gusdurian Mojokutho Kediri Gelar Dialog Kebangsaan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Peringati Haul Gus Dur ke-11, Gusdurian Mojokutho Kediri Gelar Dialog Kebangsaan

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Muji Harjita
Minggu, 13 Desember 2020 22:11 WIB

Dari kiri: Anto Big (Ethan), Gus Naf'an Shalahuddin, dan Koordinator Gusdurian Mojokutho Pare, Antok Beler. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

Dijelaskan oleh Antok, Jaringan adalah arena sinergi bagi para di ruang kultural dan non politik praktis. Di dalam jaringan tergabung individu, komunitas/forum lokal, dan organisasi yang merasa terinspirasi oleh teladan nilai, pemikiran, dan perjuangan Gus Dur. Karena bersifat jejaring kerja, maka tidak diperlukan keanggotaan formal.

Jaringan memfokuskan sinergi kerja non politik praktis pada dimensi-dimensi yang telah ditekuni Gus Dur, meliputi 4 dimensi besar: Islam dan Keimanan, Kultural, Negara, dan Kemanusiaan

"Nilai, pemikiran, perjuangan Gus Dur tetap hidup dan mengawal pergerakan kebangsaan Indonesia, melalui sinergi karya para pengikutnya, dilandasi 9 Nilai Gus Dur, yaitu Ketauhidan, Kemanusiaan, Keadilan, Kesetaraan, Pembebasan, Persaudaraan, Kesederhanaan, Sikap Ksatria, dan Kearifan Tradisi," beber Antok.

Ia menambahkan bahwa kegiatan Mojukutho, Pare, selama ini fokus pada bidang kemanusiaan (Humanity for All), salah satunya jumat berkah, berkolaborasi antar lintas komunitas, melaksanakan bedah rumah, pendampingan anak-anak dan lansia, juga terlibat penanggulangan bencana alam di berbagai daerah.

Sementara itu, Gus Naf'an Shalahuddin dalam tausiyahnya menyampaikan tentang Gus Dur sebagai Guru Bangsa yang harus diingat ajarannya, terutama oleh generasi muda.

"Gus Dur adalah multitalent. Bila ingin membahas Gus Dur tidak cukup satu bulan. Gus Dur itu seorang kiai, politisi, seniman, dan penulis. Kalau ngomong pecinta Gus Dur, sebenarnya pecinta Gus Dur itu ada di seluruh dunia. Sedangkan itu adalah Komunitas Pecinta Gus Dur yang didirikan oleh Alisa Wahid," kata Gus Naf'an.

"Apa yang dikatakan Gus Dur, kebanyakan terjadi di kemudian hari. Gus Dur bukan peramal, tapi Gus Dur memang mendapat ilham dari Allah SWT. Gus Dur adalah seorang Waliyullah," kata Gus Naf'an.

Menurut Gus Naf'an, Gus Dur adalah sosok yang sangat toleran. Gus Dur sudah biasa bergaul dengan teman-temannya dari lintas agama, aliran kepercayaan, budayawan, dan seniman. "Gus Dur sangat menghargai perbedaan. Gus Dur adalah sosok yang sangat pluralis," tambahnya.

Seperti diketahui, KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940, meninggal di Jakarta, 30 Desember 2009 lalu, pada umur 69 tahun. (uji/ian)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video